- Wikipedia/Akradecki Alan Radecki
VIVAnews - Pesawat AS Bravo 202 dengan nomor Lambung LM300 yang diproduksi oleh Swiss tahun 1969, masih layak terbang. Pesawat jenis ini, Siang tadi 29 September 2012, jatuh dalam perhelatan Bandung Air Show (BAS) 2012 dan menewaskan pilot serta kopilot.
"Sebelum melakukan atraksi, kami briefing untuk memastikan kondisi cuaca, serta kondisi terakhir pesawat," kata Komandan Pangkalan Udara Husein Sastranegara, Bandung, Kolonel Pnb Umar Sugeng Haryono. Dari hasil briefing itu, kata dia, semua pesawat yang mengikuti BAS 2012, termasuk pesawat Bravo 202, dinyatakan layak terbang.
Dia menambahkan, pesawat ini buatan Swiss ini, sengaja dihibahkan dari TNI AU ke Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) karena dinilai pesawat itu masih layak terbang. "Setahu saya pesawat Bravo ini belum pernah rusak," kata Umar.
Dalam kecelakaan tersebut, Marsekal Pertama Purn Noorman T Lubis dan Letkol Purn Toni Hartono tewas setelah pesawat yang mereka naiki jatuh. Menurut, Danlanud, Noorman sudah fasih menerbangkan Bravo 202. "Pesawat ini memang pegangannya Almarhum," pungkas Umar.
Saat bermanuver, pesawat total loss dan menghantam gedung persatuan istri TNI AU di komplek Dinas Penelitian dan Pengembangan (Dislitbang) AU.
Bahan bakar yang dibawa pesawat tersebut menyebabkan gedung yang ditimpanya terbakar. Sedangkan pesawat hanya terbakar di bagian depannya. Dua awak pesawat dinyatakan tewas di lokasi kejadian, setelah berhasil dievakuasi petugas gabungan SAR dan TNI AU.