VIVAnews - Ditubuh Supiati terdapat ribuan logam berupa paku, jarum dan kawat. Hingga kini, tim dokter dari Rumah Sakit Nur Hidayah Bantul, belum berhasil mengeluarkan seluruh logam itu dari tubuh wanita berusia 25 tahun.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Yogyakarta angkat bicara soal penyakit aneh wanita asal Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan itu.
"Diakui atau tidak bahwa ilmu santet, tenun, sihir dan sebangsanya memang ada dan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan di zaman Rosulullah (Nabi Muhammad) hingga saat ini ilmu sihir masih ada," kata Sekretaris MUI DIY, Ahmad Mukhsin Kamaludiningrat, Sabtu 29 September 2012.
Jarum, paku dan batang kawat yang masuk ke tubuh Supiati menurut Mukhsin adalah perbuatan jahat manusia dengan meminta bantuan jin.
"Siapa pelaku yang menyakiti pasti dari pihak keluarga sudah ada yang mengetahui siapa pelakunya. Keluarga pasti tahu siapa pelakunya," katanya.
Lebih lanjut Mukhsin menyatakan, dalam Alquran sudah dijelaskan secara jelas bahwa ada makluk gaib ciptaan Tuhan. Ada larangan manusia untuk bersekutu atau meminta bantuan jin.
"Setiap kita mengawali membaca Alquran dengan lafadz audzubillah himinasyaitonirrajim. Substansinya adalah memohon perlindungan Allah dari godaan setan dan jin," tuturnya.
"Umat muslim tidak heran dengan santet atau tenun namun bagi umat yang percaya kepada Allah maka akan terbebas," ucapnya.
Sementara itu tim dokter yang menangani Supiati, dr Sagiran menyampaikan, secara medis dalam ilmu kedokteran tidak mengenal namanya santet. Tetapi, dia mengakui bahwa santet itu nyata dalam kehidupan nyata.
"Ilmu sihir itu ada. Saya sebagai seorang muslim percaya pada gaib. Kalau boleh saya gambarkan gaib itu seperti listrik, walaupun tidak tampak tetapi ada. Kalau dipegang, ya tersengat," ujarnya.
Apakah pasiennya terkena santet? dr Sagiran beberapa kali menghela nafas sambil tersenyum. "Saya tidak punya kapasitas menjawab itu sebagai dokter. Namun sebagai umat muslim saya percaya itu kena santet," jawabnya.