- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Malam ini, kota Denpasar digemparkan dengan isu penangkapan "teroris". Ternyata, yang dimaksud bukannya teroris yang merencanakan aksi teror. Namun, akibat pasangan suami istri (pasutri) yang sedang mengalami prahara rumah tangga, yang kemudian membuat ulah.
Adalah Sunyoto yang sedang bertengkar hebat dengan istrinya. Entah bagaimana awal ceritanya, prahara rumah tangga pria yang bekerja sebagai tukang stiker itu, tiba-tiba memuncak dalam pertengkaran hebat. Sang istri meneriaki Sunyoto sebagai teroris.
Tak mau ambil risiko, tetangga Sunyoto yang mendengar teriakan istrinya itu pun langsung menghubungi pihak kepolisian. Petugas dari Polsek Denpasar Timur (Dentim) pun turun tangan.
Sunyoto langsung diamankan untuk diinterogasi lebih jauh tentang laporan tetangganya perihal terorisme. Kapolresta Denpasar, Komisaris Besar Wayan Sunartha turun tangan.
Karena penyelidikan sementara oleh polisi itu, Sunyoto mengalami depresi. Tak hanya depresi, Sunyoto rupanya mengalami ketakutan berlebih seakan-akan hendak ditangkap polisi.
"Sebelum menjadi tukang stiker, dia berdagang petasan. Mungkin lantaran itu dia paranoid," kata Sunartha di Mapolsek Dentim, Jumat malam 21 September 2012.
Dari hasil penggeledahan di rumah Sunyoto, polisi belum menemukan benda mencurigakan selain dari dagangan stikernya. "Tapi masih kami dalami," ucap Sunartha.
Usai diperiksa secara mendalam, Sunyoto dibawa oleh petugas kepolisian ke dalam mobil. Menurut petugas yang membawa mobil, Suyoto dikembalikan ke rumahnya di Jalan WR Supratman, Denpasar. (art)