Antasari Azhar Punya "Kartu As" Lain

Mantan Ketua KPK, Antasari Azhar.
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAnews - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar, yang kini menjadi terpidana kasus pembunuhan, datang ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hari ini, Rabu 12 September 2012. Dia diundang oleh Tim Pengawas Kasus Bank Century dan diminta menjelaskan pertemuan di Istana Negara yang dihadiri Antasari, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah menteri.

5 Makanan yang Dianjurkan untuk Penderita Darah Tinggi, dari Buah Beri sampai Yogurt

Pertemuan itulah yang menjadi heboh belakangan ini. Diberitakan membahas soal bantuan dana untuk Bank Century. Presiden SBY membantah keras soal itu. Dia menyebutkan bahwa pertemuan itu hanya membahas soal krisis global dan sama sekali tidak pernah membahas Bank Century. ()

Sejumlah anggota DPR di tim pengawas menilai bahwa Antasari tahu banyak soal kasus ini, karena itu mereka mendesaknya untuk membuka tuntas. Anggota tim pengawas kasus Bank Century DPR dari Fraksi PPP Ahmad Yani, misalnya, bertanya "Kartus AS" apa yang dimiliki Antasari guna membongkar kasus ini.

Respons Keluarga Via Vallen Soal Penggerudukan dan Dugaan Penggelapan Motor

Tapi Antasari menegaskan bahwa tidak ada "Kartu As" dalam kasus ini yang ada ditangannya. "Kartu As yang mana? Dalam konteks yang kita bicarakan saat ini, kartu yang saya punya hanya itu," katanya.   Dia melanjutkan, "Tapi kalau soal perkara lain, itu sih lain lagi."Antasari berkali-kali menegaskan bahwa dia tidak mengetahui teknis soal Bank Century.

Dalam rapat di DPR itu Antasari mengisahkan bahwa Boediono yang saat itu menjawab sebagai Gubernur Bank Indonesia-- kini jadi Wakil Presiden-- pernah menemuinya di KPK.

Ini Hal Paling Diwaspadai Arema FC dari PSM Makassar

Salah satu yang dibahas dalam pertemuan dengan Boediono itu, katanya, adalah soal rencana penyelamatan Bank Indover.  Tapi Antasari mengaku tidak sepakat dengan upaya penyelamatan bank itu. Sebab, "Menyelamatkan Indover seperti mengisi ember bocor," kata Antasari.  Mengapa? Karena Antasari sudah lama tahu bahwa Bank Indover itu memang bermasalah. 

Dalam pertemuan itu, Boediono dan Antasari berjanji untuk saling kordinasi. terutama untuk menjaga agar upaya penyelamatan ekonomi berjalan baik dan tidak melanggar hukum. Hal yang sama juga sebetulnya disampaikan Presiden SBY dalam pertemuan di Istana.

Belakangan, begitu pengakuan Antasari, dia mendengar adanya dana talangan untuk Bank Century. Dia agak terkejut sebab soal ini tidak pernah dibicarakan dengan KPK. Dia lalu  mencoba menghubungi Boediono, tapi sayang Boediono sedang pergi ke Amerika Serikat.  Antasari berpesan kepada salah seorang petinggi Bank Indonesia, agar mengingatkan Boediono menelepon Antasari sekembali dari Ameriksa Serikat.

Saat masa menunggu Boediono itu, Antasari tersandung kasus dugaan pembunuhan Direktur Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen. "Itu tidak sampai satu bulan," kata Antasari. (umi)

Soal "Kartu As" ini juga menjadi perhatian anggota tim pengawas Century dari Fraksi Hanura, Akbar Faisal. Akbar mendesak Antasari untuk mengungkap
Kartu As" lain. "Kalau memang ada hal lain katakan saja Pak," kata Akbar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya