Kisah Rendang Pedas dan Jam Rolex Kartosoewirjo

Foto Eksekusi Mati Kartosoewirjo
Sumber :
  • "Hari Terakhir Kartosoewirjo: 81 Foto Eksekusi Mati Imam DI/TII"

VIVAnews -- Sebuah foto mewakili ribuan kata. Seperti saat-saat terakhir Sekar Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, Sang Imam DI/TII, yang terwakili dalam lembar potret, bukan satu, melainkan 81 buah.

Kartosoewirjo menikmati kopi terakhir bersama istriHari itu menjadi kesempatan terakhir Kartoesoewirjo bertemu dengan orang-orang yang ia sayangi. Dewi Siti Kalsum, istrinya, duduk tepat di sebelahnya. Lima anaknya, Tahmid Basuki Rahmat, Dodo Muhammad Darda, Kartika, Komalasari, dan Danti, juga mengelilingi meja kotak yang sama.

Di atas meja, ada piring-piring berisi setumpuk nasi berlauk rendang daging. Kartosoewirjo tak ikut makan. Ia memilih merokok sambil menyeruput kopi hitam dari gelas.

Sesekali ia memandang putra-putrinya makan dengan canggung, menggunakan sendok. Melirik istrinya yang kepedasan bumbu rendang.

Pertemuan terakhir itu ditutup dengan penyampaian pesan terakhir Kartosoewirjo. Dengan peci terpasang miring di kepalanya.

Sepeninggal keluarganya, dimulailah rentetan adegan menuju saat terakhir pria kelahiran Cepu itu. Sebuah misteri sejarah yang akhirnya terungkap.

Foto dokumen itu menampilkan wajahnya yang tenang menanti ajal, menjalankan salat taubat, diborgol, dan dikelilingi pasukan pengaman.

Harta miliknya dilucuti, termasuk jam merek Rolex yang melingkar di tangan kirinya. Rolex itu bersama piyama motif kotak cokelat, pulpen Parker, tempat rokok cap Kuda, dan gigi palsu itu dikirimkan kepada keluarganya.  "Sayang Rolex itu hilang," kata anak bungsu Kartosoewirjo, Sardjono. Saat rumah sang ibu dibobol maling.

Dengan menggunakan dua kapal, Kartosoewirjo diantar ke sebuah pulau kecil di gugusan Kepulauan Seribu: Pulau Ubi. Bukan Pulau Onrust.

Memakai pakaian serba putih, dengan peci di kepala, dan mata tertutup, ia dipandu menuju tiang eksekusi -- sebuah papan yang ditegakkan di atas tanah yang telah dibersihkan dari ilalang. Tubuhnya diikat kuat-kuat di sana.

Kartosoewirjo diikat di tiang penembakan didampingi imam tentaraDengan kepala tegak, ia menghadapi 18 algojo yang serentak melepas tembakan. Ditutup dengan tembakan terakhir dari pistol komandan regu penembak, hanya berjarak sejengkal dari pelipisnya. Selesai.

Tubuhnya yang tak lagi bernyawa terkulai, meninggalkan lubang peluru bersimbah darah di tiang eksekusi. Tanggal 12 September 1962, Kartosoewirjo meninggal dunia dalam usia 57 tahun.

Setelah itu jasadnya dimandikan air laut, dikafani, disalatkan, dan dimakamkan di lubang yang tak seberapa dalam. Sebuah pohon yang meranggas menjadi penandanya.

"Foto-foto di buku itu bercerita bahwa Kartosoewirjo dieksekusi mati dan dimakamkan di Pulau Ubi, Kepulauan Seribu. Bukan di Pulau Onrust atau di pulau-pulau lain," ucap Fadli Zon dalam bedah buku  "Hari Terakhir Kartosoewirjo: 81 Foto Eksekusi Mati Imam DI/TII", Rabu September 2012.

Soal Peluang Ajak Jokowi Gabung ke PAN, Zulhas Berkelakar: Pak Jokowi Owner 
Ganjar Pranowo bersama para relawan pendukungnya.

Balas Prabowo, Ganjar Ingatkan "Yang Kerja sama Saja Bisa Ganggu"

Ganjar Pranowo merespons pernyataan Prabowo Subianto tentang pihak yang tidak mau diajak kerja sama agar jangan mengganggu pemerintahannya pada periode 2024-2029.

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024