Irak Juga Minati Rompi Anti-Peluru Buatan Indonesia

Direktur Pindad, Adik A Soedarsono & BiroHumas Dephan, Selamet Hariyanto
Sumber :
  • Antara/ Ujang Zaelani

VIVAnews - Irak rupanya serius menjajaki pembelian senjata dari Indonesia. Tidak hanya senjata, Negeri 1001 Malam itu juga berminat terhadap sarana pendukungnya.

"Ada sekitar 10 industri pertahanan di Indonesia yang akan dijajaki Irak," kata Direktur Utama PT Pindad, Adik Avianto Soedarsono, dalam perbincangan dengan VIVAnews di Bandung.

Menurut Adik, fasilitas pertahanan lain yang diminati Irak antara lain helm perang, rompi antipeluru, parasut, serta tenda pleton. Sarana pendukung militer itu juga akan dijajaki Irak guna membangun sistem pertahanan militernya.

Peran pemerintah dalam pemasaran ke luar negeri serta sokongan modal sendiri, menurut Adik, sangat berperan aktif. Sistem kerjasama antar-pemerintah atau G to G yang dilakukan dinilai sangat menguntungkan.

"Kenapa G to G menguntungkan? Selain legalitas, aspek pencairan dana juga lebih cepat karena pencairan dilakukan langsung oleh Pindad dengan negara tujuan tidak melalui broker," ucap Adik lagi.

PT Pindad dan Irak sudah beberapa kali melakukan pertemuan. Perdana Menteri Irak Nouri Al Maliki sudah pernah datang ke Indonesia. Bahkan empat hari sebelum Lebaran, utusan PT Pindad baru saja pulang dari Irak.

Beberapa senjata yang diminati Irak antara lain, Senjata Serbu 2 atau SS2, Panser angkut Anoa, dan Panser Serbu Anoa. Adik menegaskan, Irak tidak hanya berminat pada produksi senjata dan pendukungnya dari Indonesia, tapi juga industri lain.

"Infrastruktur kota dan perminyakan juga akan dijajaki dalam waktu bersamaan dengan penjajakan industri militer," ungkap Adik. (umi)

TikToker Galih Loss Resmi Ditahan, Terancam Hukuman Penjara 6 Tahun
Herjuniot Ali

Cerita Herjunot Ali yang Sudah 20 Tahun Jadi DJ

Lebih lanjut, Herjunot Ali menuturkan bahwa menjadi seorang DJ memberinya sensasi yang berbeda dibandingkan dengan akting. 

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024