- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Sistem pembelian tiket kereta api yang kini sangat ketat, ternyata tidak menurunkan jumlah pelanggan. Jumlah pembeli tiket kereta pada tahun ini lebih tinggi dari tahun lalu. Selisihnya cukup jauh.
"Jumlah penumpang atau pelanggan kereta untuk mudik tahun ini tidak turun, meski kami terapkan sistem pembatasan ketat," kata Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi I Jakarta, Mateta Rizalulhaq di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu 18 Agustus 2012.
Mateta menjelaskan bahwa dari data pada H-4, H-3, dan H-2 Lebaran 2011 lalu, jumlah pemudik yang diberangkatkan dari Stasiun Pasar Senen berurut-turut adalah 11.720 orang, 10.535 orang, 11.526 orang.
Sedangkan pada H-4, H-3, dan H-2 Lebaran tahun ini berjumlah 14.475 orang, 15.330 orang, dan 14.889 orang. "Artinya penumpang tahun ini malah meningkat signifikan kan?" kata Mateta.
Peningkatan yang besar itu, kata Mateta, menunjukkan bahwa masyarakat tetap setia dan mendukung perbaikan layanan angkutan kereta api. "Tahun lalu kami masih toleransi dengan penumpang yang berdiri. Tapi sekarang dengan pembatasan ketat ini justru pembeli tiket tidak berkurang, malah meningkat," kata Mateta.
Pengetatan itu berlangsung di semua lini. Dari sistem pembelian tiket sampai stasiun kereta. Nama yang tertera di tiket haruslah orang yang berangkat. Bukan nama orang lain. Kereta juga hanya mengangkut penumpang sesuai dengan kapasitasnya. Artinya tidak ada yang berdiri, semua duduk. Dengan cara ini penumpang tidak berebutan dan berjejalan.
"Jadi tidak ada lagi istilah hari puncak arus mudik," kata Mateta. Hal itu ditandai dengan jumlah penumpang yang berangkat pada hari-hari menjelang Lebaran tahun ini relatif sama.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho ke Dewas, Ada Apa?
Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron melaporkan salah satu Anggota Dewas KPK, Albertina Ho ke Dewan Pengawas KPK. Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK terkait dugaan penyalahgu
