Kasus Simulator SIM

Penghuni Rumah Bos Rekanan Polri Hindari KPK

Rumah Budi Santoso, bos PT CMMA di Bekas
Sumber :
  • VIVAnews/Erik Hamzah

VIVAnews - BS, bos perusahaan rekanan Korps Lantas Mabes Polri PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (CMMA), diketahui memiliki dua alamat tinggal. Rumah tinggal tersangka kasus pengadaan simulator pembuatan SIM itu berada di kawasan elit Kelapa Gading, Jakarta Utara dan di Bekasi.

Salah satu rumah BS yang berada di Bekasi ternyata sudah enam tahun tidak dihuni. Rumah yang beralamat di Perumahan Boulevard Hijau, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, itu sudah enam tahun dikontrakkan kepada penghuni lain.

BS bersama keluarganya kini tinggal di Perumahan Royal Gading Mansion Blok FG Nomor 5, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dalam kasus ini, KPK juga menetapkan mantan Kepala Korps Lantas yang juga Gubernur Akpol Irjen Pol Djoko Susilo sebagai tersangka.

Ketika VIVAnews berkunjung ke rumah berlantai dua itu, pengontrak rumah enggan ditemui. Bahkan bersembunyi menghindari wartawan.

"Memang dari kemarin penghuni rumah menghindari wartawan. Saya sudah diberi pesan, kalau ada wartawan cari suruh bilang dia tidak tahu apa-apa," kata Endang, petugas satpam perumahan, Jumat, 3 Agustus 2012.

Endang mengaku, pada Rabu 1 Agustus kemarin, rumah ini didatangi utusan dari Komisi Pemberantasan Korupsi. Namun petugas KPK itu tidak bisa masuk ke dalam rumah karena sang penghuni mengaku akan menjemput anaknya sekolah.

"Maaf bu, saya mau menjemput anak saya dulu," ujar Endang menirukan suara pemilik rumah saat menghindar kedatangan petugas wanita utusan KPK.

Karena tidak bisa masuk ke dalam rumah, petugas KPK yang mengenakan jilbab itu memilih beristirahat di Pos Satpam yang berjarak sekitar 50 meter. "Petugas KPK itu kemudian memperlihatkan tanda pengenalnya, dan buka-buka laptop di pos saya. Dia datang sekitar pukul 08.00 WIB," kata Endang.

Kronologi Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Korban Dieksekusi dengan Blencong

Saat duduk di Pos Satpam, petugas KPK itu berkali-kali menggerutu karena penghuni rumah dan tetangganya sangat tertutup. Endang pun membenarkan bahwa memang pengontrak rumah itu sejak lama tertutup dan jarang bersosialisasi dengan tetangga.

Karena bosan menunggu lama, penyidik KPK sekitar pukul 10.00 WIB meninggalkan rumah milik BS. "Dia datang naik taksi, pulangnya juga naik taksi yang sama,” kata Endang. Saat petugas utusan dari KPK pergi, barulah istri pengontrak rumah datang.

Pelaku pembunuhan bermodus begal di Poasia, Kendari.

Sadis! Ini Motif Menantu Sewa Pembunuh Bayaran Demi Habisi Nyawa Ibu Mertua di Kendari

Otak pembunuhan sadis terhadap Mirna (51) ternyata adalah sang menantu bernama Novi Damayanti (21). Novi tega berbuat itu dengan menyewa Cimank sang pembunuh bayaran.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024