Pertemuan Dua Jam Bos KPK dan Kabareskrim

Penyidik KPK saat tengah memeriksa barang bukti. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAnews – Penggeledahan Kantor Korps Lalu Lintas (Korlantas) Mabes Polri pada Senin sore sekitar pukul 16.00 WIB oleh Komisi Pemberantasan Korupsi diliputi ketegangan. Tiga pimpinan KPK pun turun ke lokasi dan disambut Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komisaris Jenderal Polisi Sutarman.

Setibanya di gedung Korlantas di Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, tiga pimpinan KPK; Abraham Samad, Bambang Widjojanto dan Busyro Muqoddas; langsung menemui Sutarman di lantai tiga. Pembicaraan berlangsung sekitar dua jam.

Di sela-sela pembicaraan para petinggi penegak hukum itu, tim penyidik KPK tak diizinkan keluar lingkungan gedung Korlantas. Mereka "tersandera". Sambil menghilangkan rasa bosan, mereka ada yang tidur di sofa dan ngobrol santai, karena mereka tidak diizinkan untuk melakukan aktivitas penggeledahan.

Pembicaraan dua jam itu membuahkan hasil. Suasana mencair. Sekitar pukul 02.00 WIB pagi, penyidik KPK akhirnya diperbolehkan untuk melanjutkan penggeledahan. Dengan pengawalan dari Bareskrim, tim KPK tidak diizinkan untuk keluar gedung dan mengeluarkan berkas dari dalam gedung.

Sampai untuk sahur mereka harus menyuruh sopir untuk membeli makanan di restoran cepat saji. Tetapi suasana cair itu belum menular ke tim KPK yang menggeledah. "Yang di ruangan mungkin bisa cair, tapi tekanan di lapangan kan berbeda," ujar salah seorang tim.

Tiga pimpinan KPK itu akhirnya ikut menemani tim penyidik menggeledah hingga sekitar pukul 05.00 subuh. Busyro membantah bahwa pimpinan KPK dan tim KPK tertahan di Korlantas Mabes Polri. "Bukan tertahan, sejak pukul 11 (malam) kami temani tim geledah disini. Ada Pak Abraham, Bambang Widjojanto, Dirlit (Direktur Penelitian dan Pengembangan), Dirtut (Direktur Penuntutan) dan Tim. Ada juga pak Sutarman. Mereka menemani dengan ramah," tutur Busyro kepada VIVAnews.

Pimpinan KPK baru kembali ke kantor KPK pagi hari. Mereka meninggalkan Direktur Penuntutan Warih Sadono sebagai ketua tim untuk siaga di lokasi sambil menjaga dokumen-dokumen yang disita. Dokumen-dokumen itu memang sejak awal tidak diizinkan untuk dibawa KPK. Barang hasil penggeledahan itu disegel dan disimpan di salah satu ruangan di Korlantas Polri. Hingga menjelang siang belum ada keputusan untuk membawa barang bukti. Situasi kembali tegang saat mobil tim KPK dihadang portal yang dijaga provost, mereka tidak diizinkan keluar gedung.

Jelang pertemuan antara pimpinan KPK dengan Kapolri di Mabes Polri Selasa siang, sekitar pukul 13.00 WIB, tim yang dipimpin Warih Sadono ini akhirnya bisa kembali ke KPK. Akan tetapi barang bukti belum bisa dibawa ke KPK. Tim KPK menyisakan lima orang untuk menjaga barang bukti. Barang bukti sendiri sempat tertahan selama 14 jam di Korlantas Polri. Namun setelah ada pembicaraan dengan Kapolri di Trunojoyo, tim KPK akhirnya bisa membawa pulang barang bukti yang sempat tertahan itu.

Sebanyak 30 dus berwarna coklat itu tiba di KPK sekitar pukul 19.45 WIB. Dus yang diduga barang bukti itu diangkut dengan lima mobil. Puluhan kardus berukuran sedang itu langsung ditempatkan ke dalam ruangan yang berbentuk kontainer.

Barang bukti berupa dokumen yang sempat tertahan itu berhasil dibawa ke KPK. Itu merupakan hasil kesepakatan antara pimpinan KPK dan Kapolri. "Ada beberapa hambatan kecil pasca pertemuan dengan Kapolri. Barang bukti sudah bisa diambil dan sudah ke KPK," kata Bambang.

Menurut Bambang, dokumen yang disita dari sejumlah ruangan di Korlantas Mabes Polri itu dianggap memiliki keterkaitan dengan penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan simulator kemudi kendaraan bermotor tahun 2011 yang sedang ditangani KPK.

Selanjutnya kata Bambang, tim KPK melakukan penyortiran barang bukti yang diperlukan untuk peningkatan kualitas bukti. "Sortir memang sudah dilakukan. Itu dilakukan di beberapa kamar oleh Karolantas. Cuman itu kan dokumennya banyak. Jadi harus selesai saat itu juga," tandasnya. (adi)

Menurut Penelitian, 20% Istri Berusia 55 Tahun Memiliki Keinginan Berganti Suami
Aaliyah Massaid dan Thariq Halilintar.

Momen Haru Aaliyah Massaid Menangis Bahagia Saat Dilamar Thariq Halilintar

Unggahan bahagia Thariq Halilintar itu diserbu oleh banyaknya komentar positif dari warganet hingga mencapai lebih dari 25 ribu komentar

img_title
VIVA.co.id
16 Mei 2024