Uang Korupsi Kepala Daerah Habis untuk Seks

Ilustrasi seks komersil prostitusi
Sumber :
  • istockphoto

VIVAnews - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengendus praktik sejumlah kepala daerah yang menghabiskan uang hasil korupsi untuk bermain seks. Pejabat daerah itu mengambil uang dari APBD.

"Itu ada. Saya tidak akan sebut kepala daerah mana. Ini bukan disogok seks, tapi korupsi untuk main seks. (Uang korupsi) habis," kata Direktur Pengembangan Jaringan dan Kerja Antar Komisi dan Instansi (PJ KAKI) KPK, Sujanarko di Jakarta, Senin 30 Juli 2012. Dia tidak mau mengungkap kepala daerah mana yang dimaksud.

KPK mengendus praktik beberapa kepala daerah yang nakal itu dari tahun 2007 hingga 2008.

Ijeck Resmi Mendaftar Bakal Calon Gubernur Sumut 2024 ke Demokrat

Selain itu, dia juga mengungkap praktik suap yang tidak hanya mengenal uang. Menurut Sujanarko, ada juga kontraktor yang ingin proyeknya gol menyuap pejabat daerah dengan perempuan.

"Sama kontraktor dibayar berapa? Sekitar Rp5juta, Rp50 juta. Itulah suap yang diberikan, tapi dalam bentuk lain. Kalau enggak dibayar, namanya cinta dong," katanya lagi.

 KPK seharusnya bisa mengusut kasus semacam ini, tergantung kemauan penyidik dan penuntut. "Yang penting dari pidana itu adalah kesengajaan." (umi)

Tim Pemenangan Bobby Nasution saat mengambil formulir pendaftaran Bacalon Gubernur 2024 ke DPD Demokrat Sumut.(B.S.Putra/VIVA)

Edy, Ijeck dan Bobby Nasution Berebut Tiket Diusung Demokrat di Pilgub Sumatera Utara

DPD Demokrat Sumatera Utara mencatat, ada 15 orang mengambil formulir pendaftaran Bacalon Gubernur dan Wakil untuk Pilgub 2024. Namun, baru 6 orang mengembalikan formulir

img_title
VIVA.co.id
22 Mei 2024