- Antara
VIVAnews - Bank Indonesia (BI) memprediksi bahwa kebutuhan uang tunai selama Idul Fitri tahun ini naik sekitar Rp9 triliun daripada kebutuhan dan realisasi tahun 2011 lalu, yang mencapai Rp80,32 triliun.
"Tahun ini kami sediakan Rp89,4 triliun, proyeksi kebutuhan masyarakat untuk uang tunai. Dibandingkan periode Ramadhan dan Idul Fitri 2011, naik Rp9,1 triliun atau 11,3 persen," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Ronald Waas, di Gedung BI, Jakarta, Senin, 23 Juli 2012.
Sebanyak Rp81,12 triliun merupakan uang pecahan besar, terdiri dari uang pecahan Rp20 ribu, Rp50 ribu dan Rp100 ribu. Sedangkan sebesar Rp8,2 triliun uang pecahan kecil dengan nominal Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000 dan Rp10 ribu.
Menjelang Lebaran, Bank Indonesia akan mencetak uang baru sebesar Rp56,4 triliun. Pencetakan uang baru sebanyak itu untuk memenuhi permintaan uang tunai selama lebaran.
Uang itu, kata Ronald Waas, tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan di kota-kota besar. BI, juga akan mendistribusikannya ke sejumlah kantor perwakilan di daerah. Untuk distribusi ke daerah terpencil, BI akan bekerja sama dengan TNI AL.