VIVAnews -- Pada Jumat 20 Juli 2012 mendatang, para pengikut tarekat Naqsabandiah Qodariah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat akan menjalankan sebuah tradisi yang sudah mengakar kuat dalam komunitas tarrekat sufi ini. Dinamakan tradisi uzlah.
"Tradisi ini sudah menjadi bagian dari kegiatan umat Tarekat Naqsabandiah Qodariah Cianjur selama 120 tahun," kata Pemimpin Tarekat Naqsabandiyah Khalidiyah Cianjur, Syeh Abbas Sahabuddin kepada VIVAnews saat ditemui di kediamannya.
Abbas menjelaskan, uzlah merupakan kegiatan di mana para jemaah mengasingkan diri berbagai ikatan duniawi selama 10 hari 10 malam saat awal hingga pertengahan Ramadhan. "Dan hanya makan makanan vegetarian saat berbuka dan sahur,” ungkap dia.
Para jemaah, dia menambahkan, akan berkumpul di sebuah bangunan panggung kayu yang dilapisi bilik anyaman bambu bercat putih. Ukurannya sekitar 50 meter persegi yang terletak di kawasan Gedong Asem, Kelurahan Pamoyanan, Cianjur.
Di dalam bangunan ini terdapat ruang terbuka yang luas seperti aula yang beralaskan potongan papan, beberapa buah kamar, kamar mandi dan dapur yang luas. Ruang yang luas disekat-sekat dengan kain putih dengan ukuran 1x2 meter, nantinya setiap ruang akan diisi satu jemaah saat menjalanakan uzlah.
“Di ruang-ruang ini para jemaah akan melakukan zikir dan berbagai ibadah lainnya. Dalam kesendirian para jemaah melakukan kontemplasi akan kehidupannya dan kematian. Cepat atau lambat semua manusia akan meninggal dan semua di depan Allah dikembalikan pada dirinya sendiri. Ini salah satu makna uzlah,” papar Abbas.
Juga ada dapur khusus yang disediakan hanya untuk memasak makanan bagi para umat yang menjalankan uzlah. Semua makanan yang dimasak harus bebas dari unsur hewani. “Semua yang melakukan uzlah makan makanan vegetarian. Ini sebagai bagian dari pensucian diri dari berbagai nafsu dan proses menetralkan tubuh yang selama ini diasupi berbagai makanan yang tidak terkontrol dan menjadi sumber penyakit,” jelasnya.
Untuk memasak makanan vegetarian ini pun tidak sembarangan. Ada tim khusus yang melakukannya. Setiap koki yang akan membuat hidangan harus bersuci dengan wudhu. Tim dapur ini merupakan orang orang pilihan yang akan memasak sesuai jadwal. Untuk hidangan berbuka puasa tim ini akan bekerja mulai pukul 16.00 WIB sedangkan untuk hidangan sahur mereka akan bekerja mulai pukul 02.00 dinihari.
Selain manusia yang memasak, semua alat yang digunakan juga harus disucikan. Abbas mengungkapkan, untuk memasak tidak sembarang alat bisa digunakan.
Uzla ini rencananya akan dilakukan mulai Jumat dinihari. Ritus ini akan diikuti oleh sekitar 100 orang jemaah yang akan berdatangan dari Jakarta, Bandung, Bogor, Sukabumi dan daerah lainnya.
Semua akan melakukan prosesi di Gedong Asem, tempat yang sudah berdiri sejak 120 tahun lalu dan baru dipugar pada tahun 1980. “Kami merupakan pusat dari Tarekat Naqsabandiah Qodariah yang ada di Jawa Barat,” pungkas Abbas.
Sumber :
VIVA.co.id
18 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
Kuartal Pertama 2024 Cuma Segini Mobil Listrik Buatan RI yang Dijual ke Luar Negeri
100KPJ
28 menit lalu
Dari semua mobil listrik di RI, hanya Air ev, Binguo EV, dan Ioniq 5 yang sudah di jual ke luar negeri. Lantas gimana pencapaian ekspornya di kuartal pertama 2024
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
sekitar 1 bulan lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Fast Charlie adalah film aksi yang mengisahkan bagaimana seorang pembunuh bayaran yang sudah mengabdi ke mafia selama 20 tahun, tapi dihadapi dengan hal baru.
Profil dan Biodata Adam Sheila On 7, Sang Maestro Bass yang Menggetarkan Jiwa
JagoDangdut
14 menit lalu
Adam Muhammad Subarkah, yang lebih dikenal sebagai Adam Sheila on 7, merupakan bassist band Sheila On 7. Ia lahir di Yogyakarta, Indonesia, pada tanggal 22 Februari 1979.
Selengkapnya
Isu Terkini