VIVAnews - Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan mengurangi jam belajar siswa dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas selama bulan Ramadan. Kebijakan ini untuk memberi kemudahan pada siswa dan guru yang beragama Islam dalam menjalankan ibadah puasa.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudhi Mulyanto, mengatakan untuk adaptasi siswa menghadapi bulan puasa, sekolah-sekolah di DKI Jakarta akan diliburkan pada Jumat, 20 Juli 2012, dan kembali masuk pada Senin, 23 Juli 2012 dengan jam belajar Ramadan.
"Selama bulan Ramadan, untuk setiap jam pelajaran sekolah akan dipotong 5 sampai 10 menit. Jam pelajaran untuk siswa SD yang semula 40 menit per mata pelajaran menjadi 30 menit. Sedangkan jam pelajaran SMP dan SMA yang semula rata-rata 45 menit menjadi 35 menit," kata Taufik Yudhi, Selasa, 17 Juli 2012.
Dengan begitu kegiatan belajar mengajar berlangsung mulai pukul 06.30 hingga pukul 12.15 bagi sekolah yang belajar enam hari seminggu. Sedangkan sekolah petang, mulai pukul 10.15 hingga 16.00. Sementara untuk sekolah dengan waktu belajar lima hari, pagi pukul 06.30 hingga 13.30 dan petang pukul 09.00 hingga 16.30.
"Jadi, jam masuk tidak berubah, justru habis sahur, salat Subuh, berangkat sekolah, pulangnya yang lebih cepat dari biasanya," ucap dia.
Taufik berharap puasa tidak dijadikan alasan peserta didik untuk bermalas-malasan. Selama Ramadan, siswa juga akan menjalani kegiatan untuk menyemarakkan bulan suci ini guna meningkatkan pembinaan iman dan takwa.
"Sekolah yang biasa tadarus 15 menit silakan dilanjutkan, kalau perlu ditingkatkan, salat Dhuha, salat Zuhur berjamaah, hingga tausiyah atau ceramah singkat perlu dilakukan," ujarnya.
Menurut Taufik, libur juga akan dinikmati siswa selama enam hari sebelum Idul Fitri dan enam hari setelah Idul Fitri 1433 H. Taufik mengimbau pihak sekolah memanfaatkan libur Ramadan siswa dengan berbagai kegiatan yang bersifat religius dan sosial, seperti pesantren kilat. (umi)
Penjelasan BI soal Layanan Alipay Mau Masuk Indonesia
Bank Indonesia (BI) buka suara, soal Ant Group yang berencana memperluas layanan Alipay+ di Indonesia pada tahun 2024.
