- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan dua tersangka dalam kasus pengadaan kitab suci Alquran di Direktorat Jenderal Bimas Islam dan pengadaan laboratorium komputer bagi madrasah tsanawiyah di Ditjen Pendidikan Islam, yakni ZD dan DP.
ZD merupakan anggota DPR sekaligus anggota Badan Anggaran DPR periode 2009-2014. Adapun DP adalah Direktur Utama PT KSAI yang diduga rekanan pengadaan laboratorium komputer. "Yang bersangkutan (DP) adalah kerabat ZD," kata Abraham saat jumpa pers di kantor KPK, Jakarta, Jumat 29 Juni 2012.
DP diduga menyalurkan proyek-proyek di Kementerian Agama--atas anjuran ZD--ke PT Adhi Aksara Abadi Indonesia untuk proyek Alquran dan PT BKM untuk pengadaan laboratorium komputer.
Soal siapa pejabat Ditjen Bimas Islam dan Ditjen Pendidikan Islam yang diduga terlibat, KPK masih mendalaminya. "Ini ada tiga proyek, ada beberapa perusahaan dan siapa pemberinya sudah kami ketahui. Tapi hari ini belum kami umumkan, mungkin paling lambat minggu depan," ujarnya.
Abraham menambahkan berapa nilai suap proyek ini, KPK menaksir berkisar dari ratusan juta hingga miliaran rupiah, yang diberikan secara bertahap.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, KPK menyelidiki dua peristiwa tindak pidana korupsi dalam proyek pengadaan Alquran tahun anggaran 2011-2012. Pertama, kasus suap terkait pembahasan anggaran pengadaan Alquran senilai Rp35 miliar. Yang kedua, dugaan korupsi pada proses pengadaan Alquran.
ZD dijerat atas tuduhan tindak pidana suap. KPK menduga ada pemberian imbalan atau hadiah kepada penyelenggara negara terkait pembahasan anggaran proyek pengadaan Alquran ini.
Piala Asia U-23 Pakai Head to Head atau Selisih Gol? Ini Syarat Timnas Indonesia ke Perempat Final
Timnas Indonesia U-23 selangkah lagi bakal menciptakan sejarah lolos ke perempat final Piala Asia U 23 2024. Garuda Muda bakal melakoni penentu melawan Timnas Yordania.
