Segera Hadir, Rudal Produksi Dalam Negeri

VIVAnews - Dalam waktu dekat Indonesia akan memiliki rudal atau peluru kendali buatan dalam negeri. Menteri Pertahanan, Juwono Sudarsono mengatakan Departemen Pertahanan sudah memulai riset tentang rudal.

"Departemen Pertahanan telah merintis pengembangan roket menjadi rudal atau peluru kendali," kata Juwono dalam rapat dengan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat, Senin 23 Februari 2009.

Saat ini, kata dia, departemen bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) sedang mengembangkan roket kaliber 70 milimeter sebagai roket militer yang dilengkapi hulu ledak. " Lapan telah berhasil mengembangkan roket dengan berbagai kaliber diantaranya kaliber 70 milimeter dan 122 milimeter. Sebelumnya roket Lapan adalah roket ilmiah untuk keperluan nonmiliter," tambah Juwono.

Departemen juga bekerjasama dengan PT Pindad, pabrik senjata dalam negeri, melakukan penelitian hulu ledak kaliber 122 milimeter. Roket yang sedang dikembangkan, tambah Juwono, adalah roket dari tanah ke tanah (ground to ground) maupun dari udara ke tanah (air to ground). "Departemen juga  melakukan penelitian tentang penguatan materi energi yang bersifat eksplosif dan protelan," tambah dia.

Penelusuran VIVAnews, ide produksi rudal dalam negeri mulai tercetus tahun 2005. Dana sebesar Rp 2,5 miliar digelontorkan untuk proyek pembuatan rudal pada tahun itu.

Respons Nagita Slavina Saat Tyas Mirasih Ingin Jual Tas demi Biaya Pengobatan

Ide pembuatan rudal dalam negeri bermula dari lumpuhnya persenjataan Indonesia saat Amerika Serikat memberlakukan embargo senjata pasca tragedi Santa Cruz, Timor Leste tahun 1992. Maklum, mayoritas persenjataan milik Indonesia diimpor dari negara lain.

Jangankan mempertahankan diri, embargo membuat  TNI konon tak bisa beraksi dari udara ketika bencana tsunami terjadi. Sebab, Hercules C-130 banyak yang rusak. Spare-part tak ada karena embargo.

Meski embargo telah dicabut, kesadaran untuk memiliki kemandirian persenjataan dan mengurangi ketergantungan terhadap bangsa lain, menguat.

Industri roket bukan barang baru bagi Indonesia. Lapan pertama kali berhasil meluncurkan roket pada 14 Agustus 1964, pada masa kepemimpinan Soekarno. Roket pertama itu dinamai Kartika.

Kubu Anies dan Ganjar Ingin Hadirkan Menteri jadi Saksi di MK, Airlangga Hartarto Beri Jawaban
Gambar Nyamuk DBD

Health Minister Ensures Hospitals Ready to Handle Dengue Patients

The number of dengue fever cases in Indonesia has increased, with over 35,000 patients so far. Meanwhile, 390 people have died due to dengue fever.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024