- ANTARA
VIVAnews - Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang juga mantan Jaksa Agung Hendarman Supandji siap membantu Komisi Pemberantasan Korupsi menyelesaikan kasus tanah di megaproyek Hambalang, Bogor. Hendarman berjanji membuka jalan untuk kepentingan penyidikan.
"Jadi tugas saya akan memberikan data dan dokumen agar penyidikan yang dilakukan KPK menjadi lebih terang," kata Hendarman usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Kamis 14 Juni 2012.
Hendarman mengaku diminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memprioritaskan pemetaan dan penyelesaian sengketa pertanahan yang menyedot perhatian publik. Sebab, persoalan itu terdapat di hampir seluruh wilayah tanah air.
"Bapak Presiden minta ke saya untuk melaporkan hasil yang diperintahkan itu dalam waktu 1 bulan," kata Hendarman.
Setelah dilantik dan serah terima jabatan, Hendarman berkomitmen memetakan masalah itu. Setelah peta itu selesai, Hendarman akan menyiapkan terapi penyelesaian sengketa yang diduga mencapai ribuan.
"Dari Sabang sampai Merauke. Setelah itu selesai saya akan lapor ke Presiden untuk ditindaklanjuti," katanya. Namun Hendarman berharap ada Keppres yang bisa menjadi payung hukum upaya yang dilakukannya.
Kasus Hambalang sempat terkendala karena masalah tanah. Nama mantan Kepala BPN Joyo Winoto bahkan disebut-sebut terdakwa mantan Bendahara Umum Demokrat M Nazaruddin dalam kasus itu. (umi)
Prabowo Berkelakar Singgung Senyuman Berat, Anies: Kan Beliau yang Alami, Kita Biasa Aja
Prabowo dalam pidato di KPU menyinggung Anies dan Cak Imin karena melemparkan senyuman yang berat lantaran pernah mengalami kondisi yang sama.
