Rusuh Papua

Kapolri: Mako Tabuni Rampas Senjata Aparat

Wakapolda Papua, Paulus Waterpauw (tengah), pantau Jayapura
Sumber :
  • Antara/ Anang Budiono

VIVAnews - Kerusuhan pecah di Ibukota Papua, Jayapura, Kamis 14 Juni 2012. Massa dari Komite Nasional untuk Papua Barat (KNPB) mengamuk setelah penangkapan Ketua I KNPB, Mako Tabuni.

Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan Mako Tabuni melakukan perlawanan saat hendak ditangkap. Dia bahkan merampas senjata dari aparat. "Sehingga anggota yang lain melindungi," kata Timur di Istana Negara, Jakarta, Kamis 14 Juni 2012.

Namun, Mako Tabuni terus melawan. Sehingga aparat mengambil tindakan tegas. "Karena sudah diancam akhirnya dilumpuhkan," kata Timur. Dari Mako Tabuni ditemukan senjata laras pendek dengan 18 peluru.

Menurutnya, menyusul kejadian itu, sekelompok orang merusuh di Waena. Mereka mengamuk dan melakukan pembakaran. Namun demikian aparat cepat menguasai keadaan. Kondisi, kini terkendali.

"Saya minta masyarakat tetap tenang. Jayapura khususnya, dan sekitarnya sudah dikuasai aparat Polda dibantu Kodam dan intelijen," ujar Timur.

Timur mengungkapkan, penangkapan Mako Tabuni ini merupakan buntut rentetan penembakan yang terjadi mulai 29 Mei hingga 10 Juni yang lalu. Hasil penyelidikan polisi menemukan adanya kaitan Mako Tabuni dengan peristiwa itu. "Itu yang intensif kami lakukan sehingga hari ini kita dapatkan satu inisial MT," katanya.

Menurut Timur, aparat masih terus menyelidiki dan mengembangkan lebih lanjut siapa sebenarnya pelaku penembakan yang telah memakan korban anggota TNI, polisi, maupun warga sipil itu. Hingga saat ini, polisi telah menetapkan tiga tersangka terkait penembakan Papua.

KPU Sebut Gugatan Ganjar-Mahfud yang Singgung Jokowi Salah Sasaran
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro

Indonesian Students Victim of Germany Human Trafficking Mostly In Debt

The Indonesian police have uncovered many students who have become victims of an international human trafficking network to Germany, where they are trapped in debt.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024