Nasib Penyelidikan Sukhoi Nahas Versi Rusia

FDR Sukhoi Superjet 100 Ditemukan
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews -- Flight data recorder (FDR) Sukhoi Superjet-100 yang selama ini dicari-cari telah ditemukan di bawah tanah, di jurang tebing Gunung Salak, sekitar 30 meter dari ekor pesawat yang terbalik.

Viral Video Pria Bakar Diri di Pinrang Sulawesi Selatan, Begini Faktanya

Setelah menerima benda berwarna oranye itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) segera membukanya untuk melengkapi data dalam penyelidikan penyebab kecelakaan pesawat yang menewaskan 45 orang itu.

Terkait FDR, seperti dimuat situs RIA Novosti Kamis 31 Mei 2012 malam, pihak Kementerian Perdagangan dan Industri Rusia mengatakan, butuh waktu seminggu untuk membaca kode di dalamnya.

"FDR dalam kondisi bagus, butuh waktu seminggu untuk membaca kode informasinya. Lalu, komisi investigasi (KNKT) akan mendapatkan data terverifikasi soal sistem jet, apa yang dilakukan kru, kecepatan, dan posisi pesawat," demikian kantor pers kementerian mengutip pernyataan Wakil Menteri, Yury Slusar, yang juga anggota tim investigasi.

Sementara, para ahli mengatakan, FDR dan CVR (cockpit voice redorder) akan membantu mengungkap penyebab kecelakaan SSJ-100 dalam demo terbangnya, Rabu 9 Mei 2012 lalu. Para ahli juga mengatakan, jika ditemukan kerusakan pada FDR, akan sulit untuk memperoleh informasi yang tersimpan di dalamnya.

Rabu kemarin, Menteri Perdagangan dan Industri Rusia, Denis Manturov mengatakan, kesimpulan awal penyebab kecelakaan bisa diumumkan dalam waktu sebulan.

Hingga kini, apa isi rekaman CVR belum diumumkan, namun apa yang ada di dalamnya hanya berupa percakapan antar kru atau pilot dengan air traffic controler (ATC) sebelum kecelakaan terjadi. Sementara, informasi di FDR lebih obyektif, karena ia merefleksikan sistem kerja pesawat secara teknis.

Sebelumnya, Kepala KNKT, Tatang Kurniadi mengatakan, hanya butuh waktu tiga sampai empat hari untuk membuka FDR.  Dia menambahkan, proses yang membutuhkan waktu lama adalah membaca isi FDR itu. "Kalau membacanya sulit, butuh mentranskrip dan menganalisa," katanya. KNKT, kata dia, mampu membuka dan menganalisa FDR itu. "Kami bisa memeriksa ketinggian, kecepatan, kemiringan, dan temperatur saat pesawat mengalami kecelakaan."

Tatang mengatakan, KNKT bisa menyelesaikan penelitian ini dalam waktu 12 bulan. Paling cepat memakan waktu tiga atau empat bulan.

Dia menegaskan, penyelidikan ini bukan mencari siapa yang salah dalam kecelakaan pesawat itu. Namun, dimaksudkan untuk melakukan evaluasi sehingga menemukan rekomendasi untuk keselamatan penerbangan di masa mendatang.

"Penyelidikan ini bukan untuk memuaskan publik, namun ingin mengetahui, mempelajari penyebabnya," kata dia. "Hasil penelitian FDR bukan untuk dipublikasikan, melainkan untuk pembelajaran bagaimana keselamatan penerbangan selanjutnya."

SSJ-100 adalah pesawat komersial pertama yang didesain dan dibuat Rusia sejak runtuhnya Uni Soviet dua delade lalu. Diyakini sebagai harapan terakhir Rusia untuk mempertahankan kemampuan manufaktur pesawat komersialnya. Nasib masa Rusia bergantung pada penyelidikan di Indonesia.

Pemain Timnas Indonesia, Justin Hubner

Justin Hubner Gabung, Waktunya Indonesia U-23 Mati-matian Raih Kemenangan

Justin Hubner menambah kekuatan Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024. Dia datang menyusul ke Qatar usai mendapatkan izin dari klubnya, Cerezo Osaka.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024