- VIVAnews/ Ayatullah Humaeni
VIVAnews – Wakil Ketua DPR Pramono Anung menduga ada 'permainan besar' dalam proyek pembangunan pusat olahraga di Hambalang, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Terlebih di tengah pembangunan itu, kini empat titik lokasi tanah di Hambalang yang digunakan untuk proyek itu ambles. Keempat titik tanah yang ambles itu berada di lokasi pembangunan Hall Bulutangkis, lapangan panahan, ruang genset, dan jalanan kompleks.
Oleh karena itu Pramono meminta KPK terus mengusut proyek Hambalang. Apalagi menurutnya, proyek Hambalang terkesan tertutup sejak awal sehingga publik seperti tidak memiliki akses untuk mengikuti dan mengetahui perkembangan pembangunan tersebut.
“Perencanaan sejak awal sudah salah. Ada kesan dipaksakan. Semakin tertutup, semakin kami curiga memang ada sesuatu yang berjalan tidak semestinya,” kata Pramono di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 28 Mei 2012.
Politisi PDIP itu menyatakan, apabila suatu bangunan atau pondasi bangunan sudah ambruk bahkan sebelum jadi dan dimanfaatkan, maka pasti ada masalah dalam proses pembangunannya, apakah itu soal perencanaan atau penentuan letaknya yang tidak tepat.
“Apalagi dari jauh-jauh hari sudah diperingatkan bahwa Hambalang adalah daerah yang rawan longsor dan gempa,” ujar Pramono. “KPK harus memberikan perhatian khusus untuk menginvestigasi masalah ini,” imbuhnya.
Investigasi KPK, kata Pranomo, adalah pintu masuk bagi KPK untuk menelusuri apakah ada ‘permainan’ atau tidak dalam proyek ini. “Apalagi kalau pernyataan mantan Menpora benar, maka ini menguatkan ada permainan dalam proyek Hambalang,” ujarnya.
Sebelumnya mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault mengatakan, daerah Hambalang adalah ring of fire yang tidak layak untuk dibangun pusat olahraga di atasnya.
“Rekomendasi awalnya di sana hanya untuk bangun sekolah olahraga dua lantai. Saya tidak tahu bagaimana ceritanya berubah menjadi sport center,” kata dia.
KPK sendiri saat ini sedang mencari alat bukti kuat dalam proses penyelidikan dugaan korupsi proyek Hambalang yang bernilai Rp1,2 triliun. “Sudah sekitar 60 orang dimintai keterangan dari berbagai pihak, termasuk Kemenpora,” ujar Juru Bicara KPK Johan Budi. (umi)
Pembunuhan Wanita Hamil di Kelapa Gading, Pelaku Rampas Ponsel Korban Sebelum Kabur
Hubungan antara korban dan pelaku adalah pasangan kekasih. Kondisi korban lagi hamil dan sudah jalin hubungan dengan pelaku selama tiga tahun.
