30 Persen Situs Gunung Padang Cilacap Rusak

Ritual masuk kawasan Gunung Padang Cilacap, Jawa Tengah
Sumber :
  • Robby/ VIVAnews

VIVAnews - Kondisi situs kuno di kawasan pegunungan Desa Salebu, Kecamatan Majenang, Cilacap tidak seperti sebelum 2008. Ada beberapa titik situs yang rusak.

Direstui Surya Paloh untuk Maju Pilkada DKI 2024, Anies Baswedan Bilang Begini

Hizi Firmansah salah seorang aktivis dan pemerhati budaya yang tinggal di kecamatan Majenang mengatakan, akhir tahun 2008 bentuk situs ini masih  terlihat bagus. Dan, saat ini kondisinya sudah berubah.

Dia mengira-ngira, 30 persen situs tersebut sudah rusak. Hal ini terlihat dari beberapa batu yang patah. Ada beberapa bangunan batu yang longsor sehingga bentuknya pun tidak sebagus dahulu.

"Dominan penyebabnya alam, seperti akar pohon yang makin besar. Tapi, ada juga manusia yang memotong batu untuk dijual," kata dia kepada VIVAnews.

Sementara juru kunci gunung dan situs tersebut Ganda mengatakan, medan yang sulit menuju situs, membuat orang gagal membawa patahan batu-batu tersebut. "Apalagi batunya kan berat."

Kejar Target Pembangunan, Pekerja Proyek IKN Mudik Diantar Pakai Hercules

Situs megalitikum ini menampilkan struktur balok-balok batu segi empat, segi lima dan segi enam yang rebah ke arah timur.

Panjang rata-rata balok batu ini tiga sampai empat meter, tersusun sampai ketinggian 30 meter, lebar 15 meter dan panjang 20 meter. Di sisi sebelah barat terdapat sebuah makam yang menurut warga sekitar adalah pembuat situs dan konon masih trah keturunan Kerajaan Pajajaran.

Di sebelah kiri dan kanan situs ini terdapat masing-masing gua. Juru kunci situs, Suganda, menyebut, gua sebelah kanan mengeluarkan wangi harum, sementara yang di sebelah kiri berbau amis. Gua-gua ini menjadi sasaran pertama atau peziarah belakangan ini ramai berkunjung.

Untuk menuju ke lokasi situs Gunung Padang dari Ibukota Kecamatan Majenang butuh waktu empat jam menuju ke desa terakhir yaitu Desa Cibeunying. Selanjutnya dari desa terahir menuju ke lokasi situs yang terletak di Desa Salebu harus berjalan kaki selama satu jam melintasi hutan.

Untuk masuk situs ini, kata Ganda, ada ritual khusus yang sudah dijalani selama puluhan tahun. Diawali dengan wudhu dan mengumandangkan azan di mata air sebelum masuk kawasan batu.  "Harus membersihkan diri," jelas Ganda. (umi)

Puncak Arus Balik Lebaran 2024 di Bandara Soetta Mulai Menurun
Verrell Bramasta

Verrell Bramasta Pamer Momen Liburan ke Jepang, Boyong Ibunda Usai Lebaran

Tidak hanya itu, selama liburan Verrell Bramasta menunjukan sikap mandiri yang tidak ingin mengandalkan bantuan orang lain. Seperti, yang tertangkap kamera baru-baru ini.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024