- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Dalam proses identifikasi korban Sukhoi, tidak hanya tim Disaster Victim Indonesia Polri saja yang bekerja. Tim DVI Indonesia melibatkan sejumlah universitas untuk melakukan indentifikasi korban Sukhoi, antara lain Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Padjajaran, dan Universitas Brawijaya.
Selain itu tim juga menggandeng Lembaga Eijkman Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dan beberapa dokter forensik dari Banten.
"Kami juga akan mendapat bantuan tim DNA dari Rusia" ujar Kepala RS Polri, Agus Prayitno di RS Polri, Jakarta, Sabtu, 12 Mei 2012.
Meski demikian, hingga saat ini ahli-ahli DNA dari Rusia belum datang untuk membantu tim DVI Indonesia. "Teknisnya belum kita bicarakan," ucap Direktur Eksekutif DVI Indonesia, Kombes Anton Castilani.
Tim berjanji akan bekerja secara profesional, transparan, akuntabel, dan independen. Secara profesional, tim akan melibatkan disiplin ilmu yang meliputi para ahli dari patologi forensik, odontologi forensik, DNA forensik, dan antropologi forensik.
"Kami akan bekerja secara maksimal. Kami akan teliti, sehingga akan mengidentifikasi sesuai apa adanya. Mungkin ini memerlukan waktu yang akan lama," kata Agus.
Batalkan Aksi Relawan Turun ke Jalan Jelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Prabowo Tuai Pujian
Menurut Sekjen AMMI Arip Nurahman, langkah dilakukan Prabowo ini, agar menjaga situasi tetap kondusif serta menghindari terjadinya perpecahan diantara sesama anak bangsa.
