Ade Armando Adukan RM Online ke Dewan Pers

Universitas Indonesia
Sumber :
  • Dokumen UI

VIVAnews - Sejumlah civitas akademika Universitas Indonesia yang tergabung dalam "Kelompok UI Bersih" mengadukan lima media online ke Dewan Pers pada siang ini terkait pemberitaan yang dianggap berisi kebohongan. Salah satu media online tersebut adalah Rakyat Merdeka Online.

Dosen FISIP UI, Ade Armando, menyakini bahwa berita yang dimuat kelima media tersebut bersumber dari pihak yang tidak suka dengan kiprah kelompok UI Bersih dan sengaja menyudutkan gerakan antikorupsi di UI.

Masa Penahanan Siskaeee Diperpanjang Polisi

"Ada sebuah konspirasi jahat untuk menyebarkan kabah bohong dan fitnah terhadap kelompok UI Bersih," ujar Armando di Kantor Dewan Pers, Jakarta, Rabu 9 Mei 2012.

UI Bersih, menurut Armando, difitnah seolah menolak masuknya tokoh-tokoh seperti Jusuf Kalla, Said Agil Siradj, Bagir Manan, Endriartono Sutarto, Alwi Shihab, dan Anugrah Pekerti ke dalam jajaran Majelis Wali Amanat (MWA) UI.

Sejumlah anggota UI Bersih melakukan aksi Walk Out saat rapat paripurna Senat Akademik Universitas (SAU) UI pada 26 April lalu, yang agenda utamanya adalah memilih enam dari 14 calon anggota MWA dari unsur masyarakat.

Aksi walk out tersebut, menurut Armando, merupakan bentuk protes terhadap Ketua Sidang karena berkeras agar pemilihan langsung dilakukan melalui voting. Para anggota SAU yang walk out ingin dilakukan tahapan pembahasan kelayakan masing-masing calon sebelum pemilihan.

Di antara yang melakukan walk out tersebut antara lain Prof. Chan Basaruddin (Dekan Fakultas Ilmu Komputer UI), Dr. Ratna Sitompul (Dekan Fakultas Kedokteran UI), Dr. Riga Adiwoso (Guru Besar FE UI), Dr. Ade Armando (FISIP UI), Prof. Ferdinand Saragih (Guru Besar FISIP UI).

Tanpa kehadiran para anggota SAU yang walk out, pemilihan tetap dilakukan dan menghasilkan enam nama seperti yang telah disebut di atas. Namun, menurut Armando, ada upaya dari pihak-pihak tertentu untuk menyesatkan informasi agar terbangun kesan bahwa langkah walk out tersebut adalah alasan menolak keenam nama tersebut masuk ke dalam jajaran MWA UI.

Pria Ini Belajar Mengemudi Bermodal Lihat Youtube, Hasilnya Mobil Hancur Tabrak Tembok

"Kami tidak punya bukti, tapi kami yakin ini ada pola terencana melalui media sehingga menyesatkan pendapat umum tentang apa yang sesungguhnya terjadi di UI," kata Armando.

Mediasi Dewan Pers

Anggota Dewan Pers, Agus Sudibyo, menyatakan bahwa upaya mediasi dengan pihak Rakyat Merdeka Online sudah dilakukan namun belum mendapat titik temu. Dewan Pers akan membahas masalah ini pada forum yang lebih tinggi.

"Kami akan membawa kasus ini ke rapat pleno Dewan Pers untuk membuat keputusan tentang penilaian, pernyataan, dan rekomendasi," kata Agus.

Adapun terhadap empat media lainnya, Dewan Pers sudah berupaya menghubungi namun tidak berhasil karena identitas yang tidak jelas. "Kami sudah coba melacak, menghubungi, namun karena identitas yang tidak jelas, akhirnya keempat media ini statusnya sendiri jadi bermasalah," kata Agus.

Oleh karena itu, Dewan Pers meminta empat media tersebut agar segera melapor kepada Dewan Pers dalam tempo seminggu mulai hari ini untuk memastikan status sebagai perusahaan media atau bukan.

"Jika tak melapor hingga seminggu, maka Dewan Pers tak punya kewajiban melindungi media ini dengan Undang-Undang Pers. Dengan kata lain, pihak yang merasa telah dirugikan dengan pemberitaan media-media ini bisa mengunakan jalur hukum untuk mengugat media-media ini," kata Agus.

Wartawan Rakyat Merdeka Online, Zulhidayat Siregar, mengakui bahwa ada kesalahan dalam pembuatan berita tentang aksi walk out sejumlah anggota SAU UI saat hendak melakukan pemilihan tokoh sebagai MWA UI. Namun, Zulhidayat membantah telah membuat berita bohong.

"Kami akui ini salah setelah ada klarifikasi dari Akmal Taher," ujar Zulhidayat di Kantor Dewan Pers. "Kami tidak tahu itu berita bohong. Kalau itu berita bohong tentu tidak akan dipublikasikan," kata Zulhidayat.

Zulhidayat menambahkan bahwa pihaknya sudah berusaha menghubungi Ade Armando dan sejumlah anggota SAU lainnya seperti Ratna Sitompul demi mengklarifikasi terkait pemberitaan yang dianggap bermasalah tersebut. Namun, upaya klarifikasi tersebut tidak berhasil hingga sekarang, baik melalui telepon maupun sms.

Meski begitu,  lanjut Zulhidayat, setelah mewawancarai Akmal Taher dan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi terkait walk out sejumlah anggota SAU UI tersebut, pihaknya pun melakukan klarifikasi atas pemberitaan sebelumnya. "Saya buat berita panjang dari wawancara Akmal Taher untuk mengklarifikasi itu," kata Zulhidayat.

Oleh karena itu, Zulhidayat merasa masalahnya dari segi kode etik sudah terselesaikan. Zulhidayat melihat bahwa upaya Ade Armando melapor ke Dewan Pers hari ini untuk memaksa pihaknya membuka narasumber atau siapa pihak yang dianggap telah menyudutkan kelompok UI bersih. "Ade Armando ingin tahu siapa narasumber ini. Itu poinnya," kata Zulhidayat.

Sementara itu, Pemimpin Redaksi RM Online, Teguh Santosa, menyatakan, mengapresiasi langkah Ade Armando mengadu ke Dewan Pers. Namun, Teguh menyatakan, medianya sudah melakukan kaidah kerja jurnalistik dalam menulis berita. "Kami sudah cover both side," kata Teguh saat dihubungi VIVAnews.

Persoalan narasumber yang dirahasiakan, kata Teguh, itu adalah hak Rakyat Merdeka Online untuk tidak mengungkapkan. Teguh menyatakan, Dewan Pers juga menilai kasus ini sudah selesai.

Netizen Kritik Adab Nagita Slavina Kasih Bekas Makanan dari Gigitannya ke Karyawan RANS
Putri Anne

Putri Anne Blak-blakan Belum Bisa Move On dari Arya Saloka?

Putri Anne mendapat pertanyaan dari pengguna instagram tentang tips untuk bisa move on.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024