Jasad TKW yang Tewas di AS Disambut Histeris

Ni Luh Endang Susiani, TKI yang tewas di AS
Sumber :

VIVAnews – Histeria keluarga tak bisa ditutupi tatkala peti jenazah Ni Luh Endang Susiani (31), TKI Bali yang tewas ditembak perampok di South Carolina, Amerika Serikat, tiba di Bandara Ngurah Rai, Bali, siang tadi, Rabu 9 Mei 2012.

Jasad Endang tiba sekira pukul 12.45 WITA. Jasad dalam peti besar itu langsung dikeluarkan dari Kargo Internasional Bandara Ngurah Rai dan dimasukkan ke dalam ambulans. Keluarga yang sejak pukul 11.30 WITA menunggu kedatangan jenazah Endang langsung histeris begitu melihat peti mati yang membawa jasad yang terbujur kaku itu.

Tangis sejadi-jadinya langsung pecah dari ayah korban, Putu Artana. Tak sanggup menahan duka, Artana nyaris pingsan. Ia pun harus dipapah oleh kerabatnya. Artana terus menangis. Bahkan dengan suara pilu, mantan anggota DPRD Buleleng itu memanggil-manggil nama anaknya. “I Luh anakku,” ucap Artana pilu.

Tak hanya itu, Artana berusaha bangkit dan mendekat peti jenazah anaknya itu. Tak kuat menahan rindu, Artana memaksa membuka peti jenazah Endang. Namun berhasil diredam kerabatnya. Suasana pilu semakin menjadi manakala Artana ingin masuk ke dalam ambulans yang mengangkut peti jenazah Endang, yang tewas ditembak perampok pada Jumat malam 27 April 2012, di South Carolina, Amerika Serikat.

Kedatangan Luh Endang disambut para pejabat BP3TKI, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Bali dan Kabupaten Buleleng serta dua anggota DPRD Bali. Turut mengantar jenasah korban Kasubdit Perlindungan Warga Negara Indonesia, Kementerian Luar Negeri, Dino Nur Mahyudin.

Begitu tiba di Bandara Ngurah Rai, jasad Luh Endang langsung dibawa ke kampung halamannya di Dusun Tegal Sari Desa Bubunan Kecamatan Seririt Buleleng. Pihak Kemlu diwakili Kasubdit Perlindungan Warga Negara Indonesia, Kementerian Luar Negeri, Dino Nur Mahyudin akan menyerahkan secara resmi jenasah Luh Endang ke pihak keluarga.

Trauma

Kematian tragis Endang menimbulkan duka sekaligus trauma mendalam bagi keluarga. Ayah Endang, Putu Artana melarang adik Endang bekerja di luar negeri.

Padahal sebelumnya, Artana sudah mempersiapkan dua adik Endang yakni Kadek Ariyasa (21) dan Komang Era Adiputra (17) untuk mengikuti jejak Endang yang berhasil mengais rejeki di Negeri Paman Sam. Namun, peristiwa yang menimpa Endang membuat Artana berubah pikiran. Ia sama sekali tak mengizinkan anak-anak merantau ke luar negeri lagi.

“Bapak melarang anak-anaknya bekerja di luar negeri lagi. Mungkin ada rasa trauma atas kejadian yang menimpa kakak saya,” ujar adik Endang, Ketut Dewi Suryani (26), Rabu 9 Mei 2012.

Lantaran tak diizinkan untuk bekerja di luar negeri, Dewi pun mengaku menurut saja dengan perintah ayahnya itu. Dewi mengaku tak akan bekerja di luar negeri. “Saya akan menuruti keinginan bapak. Jadi, saya tak akan bekerja di luar negeri,” tutur Dewi. (eh)

Gelar RUPST, PT Federal International Finance Angkat Siswadi Jadi Presdir Baru
Manajer Manchester United, Erik ten Hag

Ten Hag Ungkap Pemain Ini Bakal Bawa Kesuksesan untuk MU

Manajer Manchester United, Erik Ten Hag masih percaya dengan Casemiro, meski sang pemain dinilai sudah mengalamai penurunan performa.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024