Bentrok TNI-Polri Gorontalo, Polisi Diperiksa

Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan saat ini ada sembilan polisi diperiksa terkait bentrok Kostrad-Brimob di Gorontalo.
"Kita sudah melakukan penyelidikan, ada sembilan yang terperiksa dari Polri," kata Timur di Jakarta, Kamis 26 April 2012.

Dia menegaskan kepolisian tidak diam, dan terus memproses insiden yang menyebabkan satu anggota Kostrad meninggal akibat tertembak.
"Tentunya ini akan terus berproses. Perkembangannya diproses secara hukum di pengadilan negeri," katanya.

Bila ada anggota Polri yang terbukti bersalah, pasti akan ditindak tegas. "Sekali lagi kita akan tindak tegas kaitan dengan masalah ini tentunya," ucapnya.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal Polisi Taufiq, mengatakan kejadian itu bermula ketika Brimob berpatroli pada Sabtu 21 April 2012, pukul 23.30 waktu setempat di kawasan Limboto.

"Mereka dilempari batu dan botol oleh sekelompok orang yang tidak dikenal, sehingga dua anggota terluka," kata Taufik, Minggu 22 April 2012.

Kedua korban luka itu adalah Brigadir Saptu Sarifudin dan Brigadir Satu Asrul. Beberapa anggota Brimob mengantar dua korban ke Rumah Sakit Dunda Limboto.

Pada Minggu dini hari, kata Taufik, anggota Brimob menggelar razia dengan mendatangi lokasi kejadian. Brimob pun mengamankan dua anggota Kostrad, yakni Sersan Dua Sanro dan Prajurit Dua Atikurahman.

Tapi, ada anggota Kostrad lain yang mencoba menabrak anggota Brimob. Brimob mempertahankan diri dengan menembakkan peluru karet. Empat anggota Kostrad pun roboh terkena peluru karet. Mereka adalah Prajurit Dua Apriyadi, Prajurit Dua Firman, Prajurit Dua Yanris, dan Prajurit Dua Tiflis.

Salah satu anggota Kostrad, yakni Prada Firman akhirnya meninggal setelah peluru milik anggota Brimob bersarang di bahu dan menembus paru-parunya.(np)

Kombes Iqbal dan Anak Buah Cegat Kendaraan di Lampu Merah, Bikin Pengendara Hepi
Aksi menentang kekerasan terhadap jurnalis. (Foto ilustrasi).

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023 Ungkap Keamanan saat Peliputan Belum Terjamin Penuh

Survei mengungkapkan, bentuk kekerasan Jurnalis berupa pelarangan liputan hingga teror dan intimidasi.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024