- REUTERS/ Stringer
VIVAnews - Meski tak memicu tsunami, seperti yang dikhawatirkan, dua gempa besar yang mengguncang Aceh, Rabu 11 April 2012, merenggut korban nyawa.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, hingga hari ini ada 10 orang tewas akibat lindu berkekuatan 8,5 SR yang disusul gempa 8,1 SR.
"Sementara, empat orang luka berat dan delapan luka ringan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Jumat 13 April 2012.
Korban nyawa terbanyak ada di Kabupaten Aceh Besar yakni enam orang. Mereka meninggal karena sebab yang sama. "Akibat sakit jantung," kata Sutopo.
Keenam korban yang kesemuanya manula adalah Fauziah (60), M. Yusuf (70), Siti Saudah (88), Sitiah (70), M. Yasin (62), dan Nur Satijah (70).
Satu orang korban berasal dari Kabupaten Aceh Barat Daya, atas nama Hatijah Hamid (70), juga karena serangan jantung. Seorang manula juga meninggal dunia di Padang Pariaman, namanya Kutar (69), satu orang di Kota Banda Aceh atas nama Yatim Kulam (70). "Dia meninggal akibat serangan jantung saat gempa keras," terang Sutopo. Korban tewas termuda dari Kabupaten Lhoksemauwe, berusia 39 tahun.
Selain merenggut nyawa, gempa dua hari lalu juga menyebabkan kerugian materiil. Di Aceh Barat, jembatan yang menghubungkan kecamatan Jatmalaka dan Samatiga terputus. "Satu unit asrama putri di
1 unit asrama putri di Pesantren Arrazatun Nabawiyah rusak," kata Sutopo.
Sementara, di Aceh Besar, sebuah rutan rusak, temboknya roboh terguncang lindu. Sebuah unit rumah dan satu unit kantor rusak ringan. "Satu rumah ambruk di Desa Lamlepung," tambah Sutopo.
Ia mengatakan, kepala BNPB dan rombongan dari kementerian atau lembaga telah melakukan koordinasi dengan aparat Pemda di Simeuleu dan Pemda Aceh. Untuk melakukan penanganan darurat dan antisipasi yang diperlukan.
Sejak kemarin, tidak ada lagi warga yang mengungsi. BPBD masih melakukan pendataan. Logistik dan peralatan masih mencukupi. "BPBD dan instansi terkait terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tetap tenang dan meningkatkan kesiapsiagaan," tambah Sutopo.
5 Negara yang Paling Jarang Utang di Dunia, Nomor 1 Tetangga Indonesia
Tidak semua negara di dunia ini mengandalkan utang dalam proses pembangunan dan pengelolaan pemerintahannya. Ada lima negara yang memiliki tingkat utang paling rendah.
