- VIVAnews/Riefki Farandika Pratama
VIVAnews – Ada pemandangan tak biasa yang terlihat dalam aksi demonstrasi tolak kenaikan harga bahan bakar minyak oleh massa Hizbut Tahrir Indonesia di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Kamis 29 Maret 2012. Gerombolan anak-anak kecil bahkan bayi terlihat di antara 1.500 massa HTI.
Anak-anak kecil itu juga membawa poster-poster seperti yang dilakukan oleh demonstran dewasa. Dengan membawa poster dan bendera atau panji khilafah, massa HTI menyuarakan takbir seraya berteriak “rezim pemerintahan SBY-Boediono zalim.”
Mereka menuding pemerintah Indonesia menganut sistem kapitalisme dengan menaikkan harga BBM seenaknya. Ke-1.500 massa HTI yang datang sejak pukul 08.30 WIB itu, termasuk ibu-ibu dan anak-anak, segera merapat ke depan gerbang Gedung Sate untuk memulai aksinya.
Tapi mengapa anak kecil dan bayi ikut dilibatkan dalam aksi demonstrasi itu? Humas HTI Jawa Barat, Luthfi Afandi mengatakan, keterlibatan mereka adalah sebagai bentuk ketidakadilan pemerintah terhadap rakyat bangsa dan negara ini, juga sebagai perjuangan HTI menuju khilafah.
“Pemerintah saat ini lebih mengedepankan perusahaan minyak asing daripada rakyat dan negara Indonesia,” kata Lutfhi di depan Gedung Sate, Bandung.
Polda dan Polrestabes Bandung sendiri telah menurunkan sekitar 7.000 personel Polri untuk mengamankan aksi demonstrasi di wilayah Bandung. Aksi unjuk rasa di Bandung hari ini akan diikuti oleh buruh SPN, HTI Jawa Barat, serta elemen mahasiswa Dipatiukur Bersatu. (umi)
Kronologi Siswi SMAN 1 Cisaat Meninggal Dunia saat Jalani Seleksi Paskibra
Seorang siswi SMA Negeri 1 Cisaat meninggal dunia saat mengikuti seleksi pasukan pengibar bendera (paskibra) tingkat Kabupaten Sukabumi 2024 di Kecamatan Palabuhanratu,
