Meski Dirawat Jalan, Korban Bom Diperiksa

Lokasi bom Semarang
Sumber :
  • Puspita Dewi/ VIVAnews, Semarang

VIVAnews - Di dalam rumah papan yang bercampur dengan ayam peliharaan, Fajar Santoso (18 tahun) hanya bisa tidur terbaring. Fajar adalah satu satunya korban ledakan bom rakitan yang hanya dirawat jalan, meski seluruh tubuhnya diperban.

"Ledakan itu tiba-tiba. Sangat keras, begitu ledakan itu hilang, tubuh sudah gosong. Bahkan pipa peralon ada yang menancap di lengan," ucap Fajar.

Kamis 15 Maret 2012 adalah hari yang tidak bisa dilupakan bagi Fajar, saat genap seminggu Fajar menjadi kuli bangunan di panti asuhan tersebut.
Masih terbayang jelas ketika Imam yang menemukan paralon yang diduga bom itu melempar temuannya.

"Mbah Min (Ngatimin) dan Dwi Prianto mengutak-atik paralon tersebut. Tidak kurang dari dua menit semuanya meledak," ujarnya lagi.

Setelah menjalani rawat jalan, Fajar langsung diperiksa aparat kepolisian, hari ini. "Saya hanya ditanya seputar kronologis saja. Saya tidak merasa takut karena saya tidak bersalah," ucapnya.

Tim Laboratorium Forensik Mabes Polri juga  menemukan baterai, per, dan paralon dalam pemeriksaan di TKP. Selain itu, petugas juga menetapkan satu tersangka dalam kejadian ledakan di Jalan Tamtama Barat IX, RT 8 RW 9, kelurahan Jangli, Semarang.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024