Mari Sumbang Nenek Buta Pemain Kentrung

Suratih, 90 tahun, penabuh gendang Kentrung
Sumber :
  • VIVAnews

VIVAnews - Suratih, 90 tahun, warga asal Desa Mbatih, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, punya nasib yang sungguh memprihatinkan. Nenek sepuh ini buta dan demi menyambung hidup dia menjadi pemain kentrung, seni musik tabuh tradisional.

Ternyata SYL Pakai Uang Peras Pejabat Kementan untuk Renovasi Rumah dan Perawatan Keluarga

Meski musik kentrung yang dilakoninya sejak muda kini kian tergerus oleh arus musik modern, Nenek Suratih terus bertahan memainkannya. Tak cuma untuk bertahan hidup, Suratih merasa musik warisan leluhur ini harus tetap dia lestarikan.

Saat tampil di acara peringatan Hari Pers Nasional di Tuban, Jawa Timur, Sabtu 3 Maret 2012 lalu, bunyi gendang yang ditabuh janda tanpa keturunan ini terdengar merdu di telinga. Suratih memainkan kentrung ditemani dua rekannya, Wiji dan Satri, keduanya sama-sama berumur 70 tahun. Wiji memainkan ketimplung dan Satri terbang. Ketiga nenek tersebut berkolaborasi menciptakan harmoni alunan kentrung.

Ramalan Zodiak Kamis 18 April 2024: Taurus Alami Krisis Keuangan, Virgo Harus Menjauhi Orang Negatif

Suratih menjelaskan harga perangkat kentrung yang mereka mainkan kurang lebih Rp2 juta. Yang ironis, kadang selama satu tahun penuh mereka harus menganggur karena tidak satupun orang yang mau menanggap mereka. ”Kolo-kolo maine, Mas (kadang-kadang mainnya, Mas--red),” katanya dalam Bahasa Jawa.

Karena sudah renta, tiap kali tampil ketiga nenek itu harus dibantu sanak keluarga mereka yang masih muda. Mereka sudah tak kuat lagi mengangkat perangkat kentrung yang berat, apalagi memainkannya dengan cara digendong.

Teka-teki Justin Hubner Main saat Indonesia U-23 Vs Australia U-23

Suratih kini tinggal sendirian di rumah. Suaminya, Turman, sudah meninggal dunia lebih dahulu dua tahun silam. Pasangan ini tak dianugerahi keturunan.

Wiji menjelaskan dulu Suratih berjualan ikan asin di depan rumahnya. Sesekali dia meladeni permintaan warga untuk memainkan kentrung.

Yang paling menyedihkan ketiga "Nenek Kentrung" itu, saat ini nyaris tak ada lagi yang mau menyambung dedikasi mereka memainkan kentrung. “Mboten wonten sing gelem nerusake (tidak ada yang mau meneruskan),” kata Wiji.

Mari sumbang "Nenek Kentrung"

Untuk meringankan beban hidup ketiga nenek itu, VIVAnews membuka kotak amal untuk disumbangkan ke yang bersangkutan. Bagi Anda yang tergerak hatinya, silakan mentransfer uang seikhlasnya ke rekening resmi VIVAnews di Bank Permata Cab. Epicentrum Walk, Jakarta No. 4002306706 a.n. PT VIVA Media Baru. Di berita acara tranfer, tolong ditulis: "Sumbangan untuk Nenek Kentrung" berikut nama lengkap dan kota domisili Anda, atau jika menggunakan mesin ATM harap mengisi kode referensi: 99999.

Anda dapat mentransfer melalui counter, ATM, internet banking maupun mobile banking. Daftar penyumbang dan besaran dana yang terkumpul akan kami umumkan di VIVAnews secara berkala. Sumbangan akan kami serahkan tepat di Hari Kartini pada tanggal 21 April 2012 mendatang.

Terima kasih banyak atas kebaikan hati Anda, dan semoga amal ibadah Anda diterima oleh-Nya. Amin. (kd)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya