Polresta Sukabumi Siaga Penyerangan Ahmadiyah

Brimob berjaga di Masjid Ahmadiyah, Al Hidayah, di Jalan Balikpapan, Jakarta
Sumber :
  • Antara/ Fanny Octavianus

VIVAnews -- Perusakan Masjid Nurhidayah milik jamaah Ahmadiyah di Jalan Raya Ciranjang Kampung Cisaat RT 01/08 Desa Cipeuyeum Kecamatan, Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat pagi 17 Februari 2012 membuat Kepolisian Resor Kota Sukabumi bersiaga.

MK Juga Surati KPU dan Bawaslu, Bakal Bacakan Dua Putusan

Perintah siaga juga berkaitan dengan jarak Polresta Sukabumi dari tempat kejadian, yang hanya 40 kilometer. Alasan lain, Sukabumi memiliki sentra komunitas Jemaah Ahmadiah yang cukup besar.

"Kami memperketat penjagaan dan pengawasan warga, komunitas dan fasilitas Jemaah Ahmadiyah di Kota Sukabumi. Anggota disiagakan di lokasi tempat peribadatan milik Ahmadiyah. Selain itu, patroli di kawasan komunitas Ahmadiah kami tingkatkan intensitasnya,” kata Kapolresta Sukabumi, AKBP Witnu Urip Laksana kepada VIVAnews.com, Senin 20 Februari 2012.

Ia menambahkan, polisi memang bersiaga untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan terutama tindak pidana anarkis. Karena permasalahan kekerasan dan pengrusakan merupakan ranah polisi dan semua masyarakat berhak mendapatkan perlindungan itu.

Sedangkan ranah lainnya seperti SKB Tiga Menteri dan berbagi kebijakan mengenai ajaran Ahmadiyah bukan merupakan ranah polisi. “Meski ada desakan menghentikan kegiatan dari masyarakat, kami tidak mempunyai kewenangan menghentikan kegiatan keagamaan mereka,” ungkapnya.

Polres Sukabumi tidak mau ambil risiko, seperti   penyerangan Ahmadiyah di Cianjur. “Kami tidak mau ambil risiko. Potensi penyerangan dan pengerusakan Jamaah Ahmadiah di Sukabumi ini ada dan segala sesuatu bisa saja terjadi. Kami upayakan terus memantau dan merespon berbagai informasi yang masuk. Ini sebagai langkah awal ke arah stabilitas situasi yang kondusif,” ujarnya.

Dari data pengurus Jamaat Ahmadiyah Indonesia (JAI), hingga saat ini terdapat 1.250 orang lebih jemaah Ahmadiyah yang berada di Sukabumi. Para jemaah ini tersebar di 10 lokasi sesuai masjid tempat mereka beribadah.

Kasus penyerangan kelompok jamaah Ahmadiah di Sukabumi bukan sesuatu yang baru. Pada tahun 2009 pernah terjadi penyerangan dan pendudukan dua masjid milik jemaah Ahmadiah di Sukabumi. Warga Ahmadiah masih trauma dengan kejadian masa lalu itu.

Menanggapi ancaman serangan, warga Ahmadiyah mengaku telah bersiaga. “Kami hanya mendapatkan perintah untuk menjaga dan mempertahankan aset milik kami dan keselamatan jemaah Ahmadiyah,” tegas Yusuf Awwab, salah satu pengurus dan ulama Ahmadiah Sukabumi, pada VIVAnews.com.

Ia menambahkan, tempat ibadah merupakan aset yang harus dijaga sebagai tempat umat melaksanakan ibadah rutin. “Ibadah merupakan kewjiban semua umat. Kami tidak khawatir akan berbagai ancaman yang akan mengganggu. Kami akan terus beribadah dan bertahan,” paparnya. (eh)

Kantongi Surat Tugas Maju Pilgub, Bobby Nasution: Tak Perlu Daftar Lagi ke Golkar Sumut
Ketua Umum DPP PSI, Kaesang Pangarep.

Kaesang: Walaupun PSI Belum Bisa Masuk Senayan, Enggak Masalah

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep mengaku tak ambil pusing meski partainya gagal melenggang ke Senayan.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024