Dilarang Terbang ke Eropa, Lion Pilih Asia

Lion Air
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Uni Eropa melarang pesawat maskapai PT Lion Air memasuki wilayah terbang mereka. Maskapai penerbangan itu masih masuk daftar hitam negara kawasan itu.

Namun, menurut Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, perusahaan tidak memiliki agenda atau rencana ekspansi bisnis ke negara-negara Eropa dalam waktu dekat. "Sebab, kami sedang gencar ke Asia yang memiliki penduduk mencapai 3 miliar jiwa," kata dia kepada VIVAnews di Jakarta, Senin malam 13 Februari 2012.

Saat ini, Edward menambahkan, Lion Air sedang menitikberatkan rute penerbangan ke negara-negara Asia seperti Singapura, Vietnam, dan Malaysia. "Asia adalah pangsa pasar yang menjanjikan dibanding Eropa. Jadi, tidak soal ada larangan itu, toh kami memang nggak ke sana," ujarnya.

Rencananya, dia melanjutkan, dengan adanya pesawat baru Lion Air, perusahaan akan membidik negara Asia lain seperti China dan India. "Targetnya, tahun ini sudah bisa menembus rute ke sana," tutur Edward.

Seperti diketahui, Lion memesan 230 pesawat mulai 2017 hingga 2025. Pesawat ini tambahan dari 178 pesawat yang dipesan Lion sebelumnya pada 2007-2017. Dalam pengadaan pesawat baru itu, Lion dibiayai bank asal Amerika Serikat. Lengkapnya, silakan buka di tautan ini. (art)

Tetap Kompak, Momen Eko dan Akri Jenguk Parto, Minta Penggemar Jangan Khawatir Hal Ini
Bitcoin dan aset kripto.

Pemerintah Sudah Kantongi Rp 112 Miliar Pajak Transaksi Kripto pada 2024

 Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mengungkapkan telah memungut pajak transaksi aset kripto sebesar Rp112 miliar selama 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024