Syarat Jurnal Ilmiah Lulus S1 Jangan Dipaksa

Mahasiswa
Sumber :

VIVAnews - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan kebijakan syarat kelulusan mahasiswa S1, S2, dan S3, yakni harus menulis makalah di jurnal ilmiah. Kebijakan ini menuai kritik.

Viral Seorang Remaja Jalan Puluhan Ribu Langkah demi Datang ke Masjid untuk Hal Ini

"Saya kira itu tujuannya bagus. Cuma kalau kemudian serta merta ingin mendapatkan hasil maksimal dan optimal, sementara kualitas pendidikan kurang bagus, bagaimana? Kalau ini dilakukan secara bertahap, saya kira hasilnya nanti akan bagus," ujar anggota Komisi X DPR dari Fraksi PKS, Rohmani saat dihubungi VIVAnews, Senin 13 Februari 2012.

Surat edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud yang ditujukan kepada seluruh perguruan tinggi negeri dan swasta itu akan berlaku mulai kelulusan setelah Agustus 2012.

Rohmani menilai, kebijakan tersebut belum bisa diberlakukan dalam waktu dekat ini. Karena menurutnya, perguruan tinggi baik negeri maupun swasta belum semua siap atas kebijakan itu.

Menurutnya, pendidikan tinggi di Indonesia umumnya masih mengedepankan nilai indeks prestasi kumulatif (IPK), sementara abai terhadap kompetensi sesungguhnya. Sehingga, banyak yang belum siap terhadap kebijakan ini.

Oleh karena itu,  sebaiknya kebijakan tersebut tidak dilakukan dalam waktu dekat ini. Harus terlebih dulu melihat aspek-aspek lain.

Seperti, sistem penerimaan mahasiswa yang menekankan pada kualitas calon mahasiswa, pendidikan yang selama ini berorientasi pada nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang harus dikurangi. Karena menurutnya, selama ini, pendidikan di Indonesia hanya mengedepankan nilai.

Selain itu, budaya membaca harus ditekankan. "Bagaimana bisa menulis, membaca saja tidak. Budaya membaca di kita masih sangat kecil," katanya.

Karenanya jika kebijakan ini dipaksakan dalam waktu dekat,  banyak dampak buruk yang terjadi. "Banyak mahasiswa yang secara kompetensi tidak melakukan riset, tidak menulis, ini akan jadi beban berat buat mereka. Nantinya akan banyak sekali mahasiswa yang kuliahnya lama. Efek lainnya adalah, tulisannya jadi dipaksakan," ungkapnya.

"Biro penulisan akan menjamur. Akhirnya, tulisan bukan asli lagi. Semua yang dipaksakan, tidak akan baik hasilnya," tambahnya.

Dirjen Dikti Djoko Santoso dalam surat edarannya mengungkapkan alasan kebijakan tersebut. 

Sebagimana kita ketahui pada saat sekarang ini, jumlah karya ilmiah dari Perguruan Tinggi Indonesia secara total masih rendah jika dibandingkan dengan Malaysia, hanya sekitar sepertujuh. Hal ini menjadi tantangan kita bersama untuk meningkatkannya. Sehubungan dengan itu terhitung mulai kelulusan setelah Agustus 2012 diberlukan ketentuan sebagai berikut:

Untuk program Sarjana harus menghasilkan makalah yang terbit di jurnal ilmiah.
Untuk program Magister harus telah makalah yang terbit di jurnal ilmiah terakreditasi Dikti.
Untuk program Doktor harus telah menghasilkan makalah yang terbit di jurnal Internasional.
(umi)

Chandrika Chika

Chandrika Chika Terjerat Kasus Narkoba, Terkena Kutukan Podcast Deddy Corbuzier?

Penangkapan Chandrika Chika seolah-olah merupakan kutukan podcast selebritas Deddy Corbuzier yang membuatnya menjadi peristiwa yang mengejutkan.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024