- Antara/ Andika Betha
VIVAnews – Walikota Solo Joko Widodo menyayangkan lepasnya seekor singa dari kandangnya di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo. Ia menegaskan, insiden tersebut menunjukkan perlunya perbaikan manajemen di TSTJ.
“Saat ini pengelolaan TSTJ memang belum baik. Untuk memperbaikinya, kita butuh investor,” kata Jokowi di Solo, Rabu 1 Februari 2012. Sayangnyahingga saat ini belum ada titik temu antara manajemen Jurug dengan calon investor.
Padahal, imbuhnya, jika investor sudah masuk, kebun binatang tersebut dapat dikelola secara profesional. “Pengelolaannya dengan standar internasional, seperti halnya pengelolaan kebun binatang yang ada di Singapura, Jerman, maupun Guangzhou (China),” kata Jokowi.
Ke depannya, Jokowi berharap hewan-hewan koleksi Jurug tidak hidup di dalam kerangkeng lagi, melainkan hidup di habitat aslinya yang dibatasi dengan parit-parit.
“Standar internasional memang seperti itu. Coba saja lihat antara hewan yang dikerangkeng dengan yang tidak dikerangkeng atau bebas, pasti lebih senang yang tidak dikandang,” ujar dia.
Meski hewan tidak dikurung di kandang, kata Jokowi, penataan lokasi hewan tersebut tetap memperhatikan keselamatan pengunjung. “Itu semua sudah ada standarnya. Nanti misalnya hewan ditaruh di bagian bawah, sehingga pengunjung bisa melihat dari atas,” paparnya.
Kemarin, Taman Satwa Taru Jurug Solo dibuat heboh dengan lepasnya seekor singa dari kandangnya. Hasil penyelidikan sementara mengungkapkan, singa tersebut lepas karena penjaga lupa mengunci kandang hewan itu.
“Pak Agus Purwanto merupakan salah satu keeper (penjaga) andalan TSTJ. Selain merawat singa, keeper tersebut juga bertugas merawat macan,” ujar Lilik Direktur TSTJ Solo, Lilik Kristianto. “Namun kemarin keeper lupa mengunci pintu kandang siang,” imbuhnya.
Untunglah petugas berhasil mengevakuasi seluruh pengunjung TSTJ, dan singa tersebut akhirnya berhasil dilumpuhkan dengan bius. Sayangnya, singa itu sudah menerkam satu anak unta hingga tewas. (umi)
Polisi Periksa 13 Saksi Kasus Tewasnya Anggota Polresta Manado di Mampang Jakarta Selatan
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro, mengaku saat ini pihaknya sudah melakukan pemeriksaan 13 orang atas tewasnya anggota Satlantas Polresta Manado.
