Penembakan di Aceh Diduga Terorganisir

Korban penembakan di Aceh Besar
Sumber :
  • Antara/ Ampelsa

VIVAnews - Aksi penembakan terhadap pekerja di Aceh diyakini dilakukan kelompok terorganisir dan terlatih, bukan dilakukan mantan kombatan GAM. Aksi itu sebagai upaya memanfaatkan kondisi Aceh sebagai daerah bekas konflik untuk tujuan tertentu.

"Kalau pelakunya eks GAM sangat mudah bagi polisi untuk mengungkap. Karena setahu kami GAM tidak punya kemampuan untuk melakukan operasi yang bersifat rahasia dan khusus, karena mereka tidak dilatih untuk itu. Paling tidak kita bisa lihat pada kasus-kasus perampokan bersenjata. Hampir semuanya bisa dibongkar polisi," kata Aktivis Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Aceh, Hendra Fadli, Senin 9 Januari 2011.

Menurut Hendra terlalu sederhana jika polisi mengaitkan kasus penembakan itu dengan masalah kecemburuan sosial menyangkut ekonomi. Sebab dalam beberapa aksinya, tak ada harta benda korban yang dirampas pelaku.

"Aksi penembakan ini kami simpulkan memiliki pola yang berbeda, dan terorganisir, tidak ada perampasan harta benda jadi hampir bisa dipastikan bukan kriminal biasa," ujarnya.

Hendra mengatakan, para pelaku menginginkan adanya keresahan di masyarakat dengan memanfaatkan situasi menjelang Pilkada.

"Yang kita lihat sekarang bukan dari soal siapa sasarannya tapi pada soal menciptakan ketakutan di tengah masyarakat dengan tujuan tertentu," katanya.

Kontras Aceh mencatat, setidaknya terdapat dua kasus penggeranatan dan empat kasus penembakan pada periode Desember 2011 hingga awal Januari 2012, yang belum berhasil di ungkap polisi. Sementara kasus perampokan yang melibatkan mantan GAM dengan mudah bisa dibekuk polisi. "Kami berharap polisi segera membeberkan temuan mereka dilapangan dan tidak perlu takut untuk mengungkap kasus ini," kata Hendra.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto menduga, aksi penembakan terkait Pilkada Aceh.

"Kalau kemarin-kemarin kita melihat itu seolah-olah berdiri sendiri tidak ada kaitannya dengan Pilkada. Tetapi dengan adanya tindak kekerasan yang terus berlangsung, kemudian perobohan tiang listrik, ini kan mengingatkan kita kembali pada masa-masa konflik yang lalu," ujar Djoko sebelum RPTM membahas Rencana Pembagunan Jembatan Selat Sunda di Kantor Menko Polhukam, Jakarta, Senin, 9 Januari 2012.

Djoko menjelaskan, saat ini aparat kepolisian sedang bergerak menyelidiki berbagai peristiwa penembakan di Aceh yang mengarah ke warga pendatang.

Laporan : Riza Nasser | Aceh

Real Madrid Jawab Penilaian Buruk Pep Guardiola soal Bernabeu
Ilustrasi Polisi olah TKP kecelakaan lalu lintas.

Bripda RM Ditangkap Polisi Ternyata Gara-gara Lakukan Ini

Anggota polisi di Kota Tomohon Sulawesi Utara (Sulut) ditangkap oleh sesama polisi, yakni inisial Bripda RM. Sebab, Bripda RM harus berurusan dengan hukum karena diduga m

img_title
VIVA.co.id
10 April 2024