PKS Kecam Pembakaran Pesantren Syiah Madura

Kebakaran Di Kedoya
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Anggota Komisi VIII Bidang Agama DPR, Abdul Hakim mengecam pembakaran pesantren milik warga Syiah di Nangkernang, Sampang, Madura. Tindakan anarki ini harus diselesaikan dengan proses hukum.

"Kita negara hukum, kalau ada perbedaan pandangan ya seharusnya bisa diselesaikan dengan musyawarah, atau dengan jalur hukum," kata Abdul Hakim dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Kamis, 29 Desember 2011.

Menurut Abdul Hakim, peristiwa pembakaran yang terjadi pagi tadi sekitar pukul 09.15 WIB itu termasuk tindakan anarki. Seharusnya, kata dia, setiap warga menghargai adanya perbedaan pandangan tentang agama.

"Saya mengecam tindakan anarkisme seperti itu. Perbedaan pandangan agama harus dihargai," kata Abdul Hakim yang juga Sekretaris Fraksi PKS ini. Menurut Abdul Hakim, perbedaan pandangan agama itu termasuk dalam hak asasi manusia.

Abdul Hakim menilai, polisi termasuk lamban dalam menangani masalah ini. "Seharusnya tindakan-tindakan seperti ini polisi tanggap merespons terhadap pengaduan masyarakat," kata dia.

Pagi tadi, massa yang mengaku berasal dari kelompok Sunni membakar Pesantren Misbahul Huda milik kelompok Syiah. Kelompok massa ini secara membabi buta melakukan pembakaran.

"Sekitar pukul 09.30 WIB, sekelompok massa yang mengatasnamakan kelompok Sunni melakukan pembakaran sejumlah bangunan," kata Kepala Bidang Humas Polda Jatiim, Kombes Pol Rahmad Mulyana, kepada VIVAnews.com. (hp).

Sisterhood Modest Bazaar, Berburu Baju Lebaran Hingga Menu Berbuka
Kepala BNPT Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel

Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

Guru Besar Fakultas Psikologi UI Prof. Dr. Mirra Noor Milla, sepakat bahwa perempuan, anak-anak, dan remaja rentan terpapar radikalisme, seperti paparan BNPT

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024