Kapal Nelayan yang Terjebak Badai Selamat

Badai Nesat menghantam provinsi Hainan, China
Sumber :
  • REUTERS/China Daily

VIVAnews - Belasan nelayan Pantai Padang yang sempat dikabarkan hilang akibat hantaman angin kencang tadi pagi dinyatakan selamat. Pusat pengendali operasi penanggulangan bencana (Pusdalops PB) Sumatera Barat mengabarkan, belasan perahu nelayan ini kembali ke pantai setelah cuaca membaik.

"Semuanya kembali dalam keadaan selamat, tidak ada korban jiwa akibat imbas badai tropis yang menghantam pantai barat Sumbar tadi pagi," kata Koordinator Pusdalops PB Sumbar Ade Edward pada VIVAnews, Selasa, 27 Desember 2011.

Para nelayan yang terjebak badai tadi pagi memilih sandar di sejumlah pulau terdekat sebelum memutuskan kembali ke pantai. Belasan kapal nelayan ini dilaporkan hilang setelah tidak kembali dari melaut sejak semalam. Satu orang nelayan yang berhasil diselamatkan tim pencari ditemukan dalam keadaan selamat.

Angin kencang akibat badai tropis yang menghantam Pantai Barat Sumbar dilaporkan menenggelamkan kapal pengangkut pupuk. Menurut Ade, kapal bermuatan besar ini tenggelam yang berada di Bukit Lampu, Bungus Padang.

"Kapal ini tenggelam bersamaan dengan muatannya (pupuk). Tidak ada korban jiwa dari kapal yang tenggelam ini," kata Ade. Kapal ini menurutnya adalah kapal besar yang sedang sandar di Pelabuhan Teluk Bayur.

Angin kencang yang menghantam pantai barat Sumbar tadi pagi menurut BMKG Maritim Teluk Bayur merupakan imbas dari badai tropis yang menghantam Australia. BMKG Maritim mencatat, kecepatan angin mencapai 20 hingga 25 kilometer per jam.

Angin kencang menyebabkan ketinggian gelombang di pesisir pantai berkisar antara 1 meter hingga 2,5 meter. Sedangkan di perairan lepas, ketinggian gelombang bisa melebihi 3 meter. (Laporan: Eri Naldi | Padang)

Sisterhood Modest Bazaar, Berburu Baju Lebaran Hingga Menu Berbuka
Kepala BNPT Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel

Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

Guru Besar Fakultas Psikologi UI Prof. Dr. Mirra Noor Milla, sepakat bahwa perempuan, anak-anak, dan remaja rentan terpapar radikalisme, seperti paparan BNPT

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024