Demo Kasus Bima

Mahasiswa dan Polisi Bentrok di Solo

Massa bentrok di Bima, NTB
Sumber :
  • ANTARA/Rinby

VIVAnews - Demo solidaritas untuk kerusuhan Bima, NTB yang dilakukan aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Muhammadiyah Surakarta berakhir bentrok. Sebanyak 15 mahasiswa diamankan polisi.

Aksi dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap sikap anarki yang dilakukan kepolisian di Bima. Selama tiga hari berturut-turut para mahasiswa menggelar demo di pertigaan jalan Solo-Semarang, Jawa Tengah, yang terletak sekitar 100 meter dari kampus UMS.

Dalam aksi itu, mahasiswa menuntut Presiden untuk mencopot Kapolri dan Kapolda NTB, sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kerusuhan. Bentrokan dipicu saat puluhan mahasiswa yang menggelar demo di pertigaan itu menghadang sebuah mobil berplat merah.

Mereka meminta kepada pengendara kendaraan untuk keluar. Saat aksi berlangsung, aparat kepolisian dari Pengendalian Masyarakat Polres Sukoharjo pun langsung dihalau dan dibubarkan. Walhasil, terjadi saling pukul antar kedua belah pihak.

Aksi semakin sengit ketika salah satu mahasiswa ditangkap polisi. Sehingga para mahasiswa langsung mengejar petugas yang menangkap rekannya. Polisi tampak mengamankan satu mahasiswa itu ke dalam gedung Balai Sungai Bengawan yang terletak di sisi selatan pertigaan jalur Solo- Semarang.

Mahasiswa semakin beringas saat mengetahui rekan mereka diamankan polisi. Para mahasiswa langsung mengejar polisi yang membawa salah satu mahasiswa yang dianggap provokator ini masuk ke dalam gedung Balai Sungai Bengawan Solo.

Selanjutnya, aksi pengejaran dihadang polisi. Gerbang gedung pun ditutup sehingga terjadi aksi saling dorong-mendorong gerbang. Para mahasiswa meminta polisi untuk membuka pintu gerbang. Akhirnya, permintaan disanggupi oleh polisi dengan membuka gerbang.

Meski begitu, kemarahan mahasiswa masih berlanjut sebab mereka menuntut supaya rekannya segera dibebaskan pihak yang berwajib. Perwakilan mahasiswa akhirnya melakukan negosiasi dengan polisi untuk membebaskan rekannya.

Saat berlangsung negosiasi, tiba-tiba bentrokan kembali terjadi. Hal ini disebabkan oleh kedatangan personil tambahan Dalmas yang diangkut menggunakan truk. Mahasiswa yang berhasil lolos dari kejaran polisi langsung kembali ke dalam kampus UMS.

Kepala Bagian Operasional Polres Sukoharjo, Komisaris Polisi Jaka Wibawa, mengatakan, selain bertindak anarkis dengan menghadang pengguna jalan, aksi para mahasiswa tidak berizin. "Kami telah memberikan kebijakan membiarkan aksi unjuk rasa dilakukan. Meskipun aksi tidak mengantongi izin," kata Jaka, Selasa 27 Desember 2011.

Namun demikian, lanjut dia, kelonggaran yang diberikan polisi  disalahgunakan dengan bertindak anarki dengan menghadang kendaraan. "Atas tindakan itu , dengan terpaksa kami harus mengamankan mereka," kata Jaka.

Laporan: Fajar Sodiq | Solo

Respon Han So Hee Soal Reaksi Hyeri: Memang Lucu Pacaran Setelah Putus?
Ketua Tim Pembela Demokrasi dan Keadilan (TPDK) Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis

Todung Mulya Lubis Ungkap Alasan Sri Mulyani Hingga Risma Dihadiri di Sidang MK

Ketua Tim Hukum pasangan calon Presiden Ganjar Pranowo dan calon Wakil Presiden Mahfud MD, Todung Mulya Lubis mengungkap alasan Risma hingga Sri Mulyani dihadiri di MK.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024