Nazaruddin: Anas dan Angie Layak Tersangka

Tersangka kasus suap Wisma atlet SEA Games Nazaruddin saat meninggalkan KPK
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Mantan Bendahara Umum (Bendum) Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin kembali "bernyanyi" usai memberikan keterangan kepada tim penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam  kasus dugaan korupsi pembangunan sarana olahraga Hambalang, Kabupaten Bogor.

Nazaruddin mengaku telah beberkan sejumlah data terkait kasus Hambalang kepada KPK. Tinggal bagaimana KPK mampu menindaklanjuti kasus tersebut.

"Sebenarnya kalau dari bukti-bukti, Anas dan Anggie sudah layak jadi tersangka, tetapi semua kembali kepada penyidik KPK," kata Nazaruddin di kantor KPK, Jakarta. Jum'at, 23 Desember 2011.

Menurut Nazaruddin bagaimana aliran dana dalam kasus tersebut juga sudah disampaikan kepada KPK. "Gimana Anas nerimanya, semua sudah saya ceritakan," ujarnya.

Nazaruddin juga kembali menuding sejumlah proyek yang diduga berhubungan dengan para petinggi Partai Demokrat, dimana seluruh proyek pelaksananya adalah PT Adhi Karya.

"Jadi ada proyek pajak, nah di pajak itu juga ada Adhi Karya (AK). Mahfud Suroso juga yang ngatur," tandasnya. Selain itu,  Nazaruddin juga menunjuk sebuah proyek pengadaan pembangkit listrik di Kalimantan Timur.

"Adhi Karya juga yang menang, termasuk proyek listrik di Riau. Yang menang namanya Rekin, yang ngatur namanya ibu Dila," ucapnya.

Sebelumnya, Anas sendiri telah menegaskan, dirinya tidak pernah terlibat langsung dengan proyek-proyek pembangunan, dan tidak mengurusi soal anggaran apapun. Baca bantahan lengkap Anas di sini. Sementara itu, PT Adhi Karya juga membantah adanya keterlibatan pihak mana pun dalam tender proyek Hambalang yang dimenangkan oleh mereka. Baca juga bantahan Adhi Karya di sini.

Di tengah gencarnya tudingan Nazar, muncul tanggapan dari mantan tenaga ahli Nazaruddin, Nuril. Dia mengatakan, serangan yang disampaikan terdakwa kasus Wisma Atlet SEA Games itu kepada Anas selama dalam persidangan adalah rekayasa. "Intinya  ingin menjatuhkan Anas Sebagai  Ketua umum," kata Nuril dalam rilis yang diterima VIVAnews.com, Jumat 23 Desember 2011.

"Mau bentuknya kuitansi atau bukti-bukti  lain yang di bagikan secara tertulis ataupun dikatakan secara lisan sejak adalah bohong dan inkonsistensi," kata dia. "Nazar itu jago buat skenario dan mengarang pernyataan  tidak masuk di akal."  (adi)

Gerindra sebut Bakal Ada Banyak Pertemuan Usai Prabowo Jadi Presiden Terpilih
Direktur Manajemen Human Capital dan Administrasi PLN Nusantara Power, Karyawan Aji

Ini Penyebab Aset PLN Nusantara Power Melesat Jadi Rp 350 Triliun

PT PLN Nusantara Power mencatatkan kenaikan aset setelah proses transformasi dan rebranding dari PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) menjadi subholding PT PLN (Persero).

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024