- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Abraham Samad, Adnan Pandu Praja, Zulkarnain, Bambang Widjojanto, dan Busyro Muqoddas hari ini akan dilantik sebagai pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan akan dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Rencananya, pelantikan Ketua KPK dan pimpinan KPK lainnya akan dilakukan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat 16 Desember 2011. Pelantikan akan berlangsung sekitar pukul 14.00 WIB.
Abraham Samad, Adnan Pandu Praja, Zulkarnain, Bambang Widjojanto, dan Busyro Muqoddas akan menjabat pimpinan KPK sampai 2016. Mari kembali mengingat kilas rekam jejak masing-masing bos lembaga anti-korupsi itu.
Ketua KPK Abraham Samad terpilih menjadi ketua adalah dengan meraih 43 suara. Doktor hukum Universitas Hasanuddin ini memulai karirnya di bidang hukum sebagai pengacara. Selain itu, dia pun berkiprah dan aktif di lembaga swadaya masyarakat (LSM) anti korupsi, Anti Corruption Committee (ACC) di Sulawesi Selatan.
Dalam uji kelayakan dan kepatutan, aktivis antikorupsi di Makassar ini ingin memprioritaskan penyidik yang berasal dari kalangan independen, bukan dari kepolisian atau kejaksaan. Tujuannya agar KPK lebih kuat. Selengkapnya di sini.
Sementara, Wakil Ketua KPK, Adnan Pandu Praja, merupakan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Warga Depok, Jawa Barat ini, lulusan sarjana hukum Universitas Indonesia tahun 1987. Ia meraih gelar Master of Law di University of Technology, Sydney Australia tahun 2004. Berikut wawancara VIVAnews.com dengan Adnan Pandu Praja.
Selanjutnya adalah mantan Koordinator Staf Ahli Jaksa Agung, Zulkarnaen, terpilih menjadi Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi periode mendatang. Menurut Zulkarnain, masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dari KPK pimpinan Busyro Muqoddas. Wawancara VIVAnews.com dengan Zulkarnain.
Bambang Widjajanto, pria yang akrab disapa BW ini mengatakan, yang perlu dibangun oleh pimpinan KPK saat ini adalah kepercayaan. "Kalau Anda bekerja sama sudah punya persepsi faksionalisasi dan kecurigaan, itu tidak bisa kerja, karena nanti pekerjaannya adalah mencurigai yang lain," kata dia. Wawancara VIVAnews.com dengan Bambang Widjajanyo di sini.
(eh)
Izin Menginap di Kantor Polisi, Pria Tuban Ini Ternyata Baru Membunuh Istrinya
Warga Desa Pakis, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, digegerkan oleh aksi dugaan pembunuhan yang dilakukan oleh MO (64 tahun) terhadap istrinya sendiri, TA.
