Kompensasi Korban Rawagede Rp2,1 Miliar

Proses gugatan hukum kasus Rawagede di pengadilan Den Haag, Belanda
Sumber :
  • Radio Nederland Wereldomroep

VIVAnews - Pengacara korban, janda korban, serta ahli waris korban Tragedi Rawagede, Liesbeth Zegveld diberi kesempatan memberikan sambutan dalam upacara peringatan 64 tahun Pembantaian Rawagede. Liesbeth juga meminta maaf atas nama warga Belanda.

"Saya bersyukur bisa datang ke desa Anda. Sudah ada keluarga para korban yang datang ke Belanda," kata Liesbeth Zegveld dalam upacara peringatan 64 Tahun Pembantaian Rawagede di Desa Balongsari, Karawang, Jawa Barat, Jumat 9 Desember 2011.

Menurut Liesbeth, peristiwa berdarah Rawagede tidak hanya merupakan peristiwa di masa lalu. "Tapi ini juga momen pada masa ini," kata Liesbeth.

Liesbeth mengaku tidak hanya bertindak sebagai pengacara korban, janda korban, serta ahli waris. Dia juga mewakili warga Belanda meminta maaf kepada semua warga, dan mereka yang ditinggalkan akibat peristiwa berdarah yang disebabkan tentara Belanda pada tahun 1947.

"Saya mau menyampaikan permohonan maaf, tidak hanya para janda tetapi juga kepada suluruh warga Rawagede. Tentunya tidak ada jumlah uang yang dapat menggantikan semua hal yang terjadi kerusakan di sini. Tapi uang 20.000 euro adalah suatu permintaan maaf secara sukarela untuk menggantikan ini," kata dia.

Sembilan janda dan ahli waris tragedi Rawagede mendapatkan uang permohonan maaf masing-masing 20.000 euro atau sekitar Rp240 juta lebih. Totalnya 180.000 euro atau sekitar Rp2,16 miliar.

Sisterhood Modest Bazaar, Berburu Baju Lebaran Hingga Menu Berbuka

"Tidak ada kata terlambat untuk minta maaf. Atas nama negara saya ini sangat berarti bagi negara saya. Saya tidak hanya pengacara tapi saya sebagai warga negara Belanda," kata Liesbeth. Selengkapnya SOROT edisi 148: Menggugat Pembantaian Rawagede. (umi)

Kepala BNPT Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel

Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

Guru Besar Fakultas Psikologi UI Prof. Dr. Mirra Noor Milla, sepakat bahwa perempuan, anak-anak, dan remaja rentan terpapar radikalisme, seperti paparan BNPT

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024