Teten Cemas Abraham Samad ‘Tenggelam’ di KPK

Fit and Proper Test Calon Pimpinan KPK
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews – Sekretaris Jenderal Transparancy International Indonesia, Teten Masduki, mengkhawatirkan nasib Abraham Samad di KPK. Menurutnya, dengan usia yang lebih muda dari keempat pimpinan KPK lainnya, Abraham dituntut untuk dapat memimpin konsolidasi dan bekerjasama dengan baik.

“Karena dia yang paling muda, saya khawatir Abraham tenggelam dengan problematika KPK, dengan tumpukan kasus, sehingga dia tak bisa merumuskan langkah yang sederhana dengan pendekatan strategis,” ujar Teten Masduki saat ditemui usai acara ‘Deklarasi Nasional Menuju Indonesia Bangkit: Birokrasi Bersih dan Melayani’ di Balai Sidang Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis, 8 Desember 2011.

Namun Teten berpendapat, Abraham memiliki jiwa petarung yang tinggi sebagai pemimpin. Oleh karena itu, ia cukup optimis Abraham mampu membawa KPK ke arah yang lebih baik. Teten menyarankan Abraham untuk melakukan pemetaan masalah terlebih dulu di KPK, dalam memulai kepemimpinannya.

“Saya optimis, KPK sebagai institusi bisa relatif lebih baik. Saya kira Abraham bisa lakukan gebrakan-gebrakan. Sudah banyak kasus yang siap naik ke pengadilan,” kata Teten. Ia menambahkan, KPK di masa depan harus bisa melahirkan efek jera hukum.

“Kita belum bisa melahirkan efek jera hukum. Orang ditangkap di negeri ini, hukumannya rendah. Ini harus jadi perhatian pimpinan KPK sekarang,” ujar Teten. Sementara terkait kabar burung bahwa Abraham dipilih DPR karena mudah dilobi, Teten tak mau menanggapinya. “Sekarang kita lihat saja bagaimana Abraham selesaikan tugasnya,” tegas Teten.

Kasus Besar Menanti

Sementara itu, puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar menggelar unjuk rasa di Makassar untuk mengingatkan para pimpinan KPK baru atas janji-janji yang mereka sampaikan pada uji kepatutan dan kelayakan di DPR.

Aksi unjuk rasa HMI Makassar ini merupakan aksi pra-kondisi Hari Anti-Korupsi sedunia yang akan berlangsung besok. Dalam unjuk rasa kali ini, para mahasiswa mendesak KPK untuk segera merampungkan sejumlah kasus besar yang menjadi perhatian publik seperti Dana BLBI, Mafia Pajak, Bank Century, Suap Wisma Atlet SEA Games, dan kasus PNS muda dengan rekening miliaran.

“Itu (menuntaskan kasus besar) adalah janji-janji pinpinan KPK saat seleksi. Mereka harus diingatkan agar kasus-kasus ini segera dituntaskan,” kata Koordinator Aksi, Abd Rahman Alwi. Mahasiswa terutama mengecam kasus terkini, yakni maraknya praktek korupsi oleh PNS muda.

Mereka berpendapat, pembiaran terhadap praktek korupsi akan semakin memperburuk kondisi bangsa. Apalagi, kata Rahman, Indonesia saat ini termasuk negara dengan kasus korupsi tertinggi di dunia. Oleh karena itu, mahasiswa meminta KPK pimpinan Abraham Samad tidak sama seperti KPK sebelumnya. “KPK harus membuktikan diri sebagai benteng terakhir untuk menyelamatkan bangsa ini,” ujar Rahman.

Laporan: RHA | Makassar

Man Utd Incar Penyerang Tua yang Bela Real Madrid
PJ Wali Kota Pontianak Ani Sofian (bertopi) saat memantau pelaksanaan Sidak ke sejumlah SPBU di Pontianak, Kamis 28 Maret 2024. Pemkot menemukan masih ada SPBU yang takarannya belum sesuai. (Adpim Pemkot Pontianak)

Pemkot Pontianak Kasih Peringatan ke Seluruh SPBU di Kota Itu, Ada Apa?

Jelang Hari Raya Idul Fitri, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Tim Pengawas Kemetrologian menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke SPBU.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024