Dua Abad Letusan Tambora Minim Dukungan

Gunung Tambora
Sumber :
  • Google earth

VIVAnews - Pada 11 April 1815, Gunung Tambora mengamuk dahsyat. Letusannya mengguncang bumi hingga jarak ratusan mil -- terasa sampai Eropa dan Amerika Utara. Jutaan ton abu dan debu memenuhi udara, mengubah siang menjadi gelap pekat.

Selama lebih dari 10 hari, Tambora mengeluarkan 24 kubik mil lava dan bebatuan gunung. Dahsyatnya letusan itu memunculkan kawah selebar 3 mil dengan kedalaman hampir 1 mil di puncak Tambora. Lelehan lava panas, batu yang beterbangan, dan gas mematikan yang keluar dari perut Tambora, menewaskan puluhan ribu orang.

Pada April 2015, empat tahun lagi, dua abad letusan Tambora akan diperingati. 

Terkait itu, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mendesak Pemerintah Pusat  segera membentuk komite nasional peringatan dua abad letusan Gunung Tambora. Desakan itu disampaikan Wakil Gubernur NTB Badrul Munir di hadapan anggota Komite III DPD RI di Kantor Gubernur NTB Selasa 6 Desember 2011.

Menurut Badrul Munir komite nasional peringatan 200 tahun letusan Gunung Tambora yang akan digelar pada April 2015 sangat dinanti sebagai wujud dukungan pemerintah kepada daerah. Lagipula peringatan dua abad meletusnya Gunung Tambora merupakan peristiwa  bersejarah berskala dunia.

"Kami minta dukungan politik dari DPD RI agar pemerintah pusat segera membentuk komite nasional peringatan dua abad meletusnya Gunung Tambora. Itu merupakan bentuk dukungan kepada daerah yang memiliki potensi pariwisata seperti NTB," kata Badrul Munir saat menerima anggota Komite III DPD RI di Mataram.

Sebelumnya pemerintah NTB mulai mempersiapkan pedoman teknis terkait peringatan dua abad meletusnya Gunung Tambora. Seluruh ahli geologi dan kegunungapian dunia akan diundang untuk meramaikan kegiatan akbar tersebut.
Bahkan terdapat tiga agenda besar yang sedang dipersiapkan yakni sosialisasi mengenai kondisi alam Tambora, pengumpulan situs-situs yang ditemukan di sekitar gunung, dan pengembangan infrastruktur termasuk pariwisata.

Selain itu NTB juga sedang mencatat temuan-temuan terbaru terkait kondisi geologis Tambora akibat  letusan dahsyat pada 10 April 1815 yang letusannya tercatat sebagai yang terbesar dalam sejarah. "Kami sangat mengharapkan keterlibatan pemerintah pusat demi suksesnya kegiatan peringatan dua abad letusan Gunung Tambora tersebut," ujar Badrul Munir.

Terkait dengan itu, anggota DPD RI asal NTB Lalu Supardan Kasiran akan menindaklanjuti aspirasi Wakil Gubernur NTB itu. Bahkan pihaknya juga akan memperjuangkan berbagai aspirasi pemerintah NTB terutama terkait pengembangan pariwisata di Pusat.

Jaksa KPK Panggil Febri Diansyah dkk ke Sidang SYL, Ini Alasannya

"Tentu kami mendukung dan akan memperjuangkan aspirasi pemerintah NTB. Terkait dengan komite nasional peringatan dua abad letusan Gunung Tambora itu memang baru kami dengar tapi segera kami sampaikan ke pemerintah pusat," ujarnya.

Meski sudah tak lama aktif, Tambora masih menarik perhatian. Astronot Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), pada tahun 2009, mengabadikan kaldera Tambora dari luar angkasa.

Kaldera Tambora berdiameter 6 kilometer dan sedalam 1.100 meter. Kawah ini terbentuk saat Tambora yang saat itu tingginya sekitar 4.000 meter kehilangan puncaknya dan ruang magma dikosongkan dalam letusan dahsyat tahun 1815. Kawah Tambora menjadi danau air tawar, yang juga diisi aliran lava minor dan kubah dari abad ke-19 dan ke-20.

Pada tahun 2004, para ilmuwan menemukan sisa-sisa peradaban kuno dan kerangka dua orang dewasa yang terkubur abu Tambora di kedalaman 3 meter. Diduga, itu adalah sisa-sisa Kerajaan Tambora yang tragisnya 'diawetkan' oleh dampak letusan dahsyat itu.

Penemuan situs itu membuat Tambora punya kesamaan dengan letusan Gunung Vesuvius di abad ke-79 Masehi. Peradaban di Tambora lantas sebagai "Pompeii di Timur." Pompeii adalah nama kota Romawi di dekat Naples, Italia yang disapu oleh letusan dahsyat Gunung Vesuvius. Kota tersebut terkubur di bawah timbunan abu raksasa dan lenyap selama 1.600 tahun sebelum ditemukan kembali secara tidak sengaja.

Laporan: Edy Gustan | Mataram, umi

Pemain Teater Musikal Memeluk Mimpi-Mimpi: Merdeka Belajar, Merdeka Mencintai

Keren Banget, Sherina Main Teater Musikal Bareng Anak-Anak Sekolah

Sebagai pemeran utama dalam pertunjukan teater musikal ini, Sherina Munaf mengaku sangat bangga melihat anak-anak sekolah yang sangat pandai bermain musik orchestra.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024