- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium di Pekanbaru terus terjadi. Hingga malam ini, pembeli mengantre di sejumlah SPBU.
Para pengendara sepeda motor dan mobil menyerbu SPBU. Akibatnya, kemacetan di ruas jalan dekat SPBU tak terelakkan. Seperti terjadi di Jalan Durian, hampir radius tiga ratus meter lebih jalan menjadi macet akibat antrean yang sampai ke badan jalan umum.
Sementara itu, para petugas keamanan idak mampu mengatur arus kendaraan yang hendak mengantre masuk SPBU.
Dari pantauan VIVAnews.com, Senin 28 November 2011, kemacetan juga terjadi di SPBU lainnya. Seperti di jalan Ababil, jalan Sudirman dan di sejumlah SPBU di daerah Panam.
Selain ingin mendapatkan premium yang lebih murni, tingginya animo masyarakat untuk mengantre karena harga di eceran melonjak tinggi. Di sejumlah eceran, rata-rata harga per .liter di atas Rp8 ribu. Bahkan, ada yang sampai Rp10 ribu.
"Tadi sore saya beli Rp10 ribu per liter," ujar Indra, salah seorang warga Simpang Tiga Pekanbaru saat mengantre di SPBU jalan Durian.
Lamanya antrean juga menyebabkan kendaraan banyak yang kehabisan BBM. "Mobil istri saya terpaksa di dorong petugas SPBU karena kehabisan BBM," kata Hendri, seorang warga yang juga turut antre
Ia berharap, pemerintah segera mengatasi hal ini. "Aneh, padahal tidak ada masalah, tapi kenapa bisa terjadi kelangkaan?" tukasnya.
Sebelumnya, Wira Penjualan Pertamina UP II Pekanbaru, Widoso, menjelaskan bahwa saat ini memang ada keterlambatan pasokan. "Selain itu juga dilakukan pengendalian BBM bersubsidi," ujarnya.
Laporan: Ali Azumar | Riau
Cara Taspen Perkuat Srikandi Jadi Penggerak Finansial
PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen) menegaskan komitemnnya terus mengoptimalkan peran Srikandi jadi penggerak finansial.
