- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Mantan Hakim Konstitusi, Arsyad Sanusi bersaksi untuk terdakwa dugaan pemalsuan surat Mahkamah Konstitusi, Masyhuri Hasan, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Dalam kesaksiannya, Arsyad mengungkap hubungannya dengan terdakwa dan mantan anggota Komisi Pemilihan Umum Andi Nurpati.
Dalam kesaksiannya di hadapan majelis hakim, Arsyad mengatakan bahwa Masyhuri Hasan pernah datang ke apartemen dinasnya di Kemayoran pada tanggal 14 Agustus 2009. "Seingat saya sepulang kerja. Waktu itu saya masuk kamar, kemudian ibu bilang, kalau Rara datang bersama pacarnya, Hasan. Saya tidak terpikirkan kalau itu Masyhuri," ungkap Arsyad, Kamis, 17 November 2011. Rara adalah keponakan Arsyad yang juga bekerja di Mahkamah Konstitusi.
Saat di kediamannya, Masyhuri sempat menghampirinya dan menanyakan soal kasus Daerah Pemilihan (Dapil) I Sulawesi Selatan. "Saya tanya kenapa dipertanyakan? Katanya, dia disuruh Zaenal (Zaenal Arifin Husein) karena setiap permasalahan hukum saya disuruh jawab. Saya heran dan curiga," ujar Arsyad.
Akhirnya Arsyad pun menuliskan pendapatnya, namun itu hanya isi amar putusan MK tersebut. Arsyad mengatakan tidak mengetahui kalau ternyata Hasan adalah Masyhuri itu adalah konseptor terselubung surat palsu MK.
"Tiga tahun saya bergaul dengan hakim konstitusi. Saya dilibatkan karena kedatangan terdakwa ke rumah saya. Saya sendiri tidak pernah melihat surat itu, tak pernah saya tahu surat itu. Saya juga tidak tahu surat itu palsu atau tidak," kata Arsyad.
Arsyad juga membenarkan kalau dirinya dengan Andi Nurpati sempat bertemu ketika perayaan Ulang Tahun MK. Waktu itu, Andi Nurpati yang masih anggota KPU masuk ke ruangannya karena ingin menunaikan salat Ashar. "Setelah selesai salat, saya mendapat panggilan rapat perwakilan hakim. Saya memerintahkan asisten saya menemaninya," katanya.
Ia memang sempat berbincang dengan Andi Nurpati sebelum dirinya meninggalkan ruangan untuk rapat. "Pembicaraan saya dengan Andi, hanya basa-basi," ucap Arsyad. (sj)
Buntut Polemik Dana Pembangunan Masjid, Perilaku Buruk Masa Lalu Daud Kim Kini Mencuat
Daud Kim memposting permintaan maaf di Instagram-nya tetapi langsung menghapusnya dengan cepat, yang mendorongnya untuk mengambil langkah dan mengungkap kejahatannya.
