Indonesia Incar Alutsista Bekas dari Eropa

Alutsista (alat utama sistem senjata) TNI
Sumber :
  • ANTARA/Jessica Wuysang

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan tiga kebijakan dasar pengadaan Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista). Kebijakan SBY ini menekankan pentingnya kemandirian industri alutsista dalam negeri.

"Saya ingatkan kembali kebijakan dasar kita dalam pengadaan alutsista, saya ulangi lagi wajib hukumnya membeli atau mengadakan alutsista produk industri pertahanan nasional mana kala alutsista itu sudah bisa diproduksi oleh jajaran industri pertahanan kita," kata Yudhoyono saat rapat terbatas bidang pertahanan dan keamanan di Kantor Presiden, Kamis 10 November 2011.

Menurut dia, jika alutsista itu belum bisa dihasilkan oleh industri dalam negeri, maka bisa diperoleh dengan membeli dari negara sahabat tanpa syarat berat, apalagi politik. "Sedangkan ketiga diharapkan, kalau toh kita belum bisa memproduksi, maka jangka menengah, jangka panjang kita harus membangun satu kerangka kerja sama lebih, misalnya joint investment atau joint production, joint research development, dan innovation," katanya.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan jajarannya tengah membina BUMN industri pertahanan agar sehat. "Satu kita sampaikan melalui penyertaan modal negara, kedua mengenai bagaimana kita mendorong agar terjadi pergeseran yang tadinya import kemudian produksi bersama kemudian juga bisa jadi produksi dalam negeri," ujar Purnomo.

Purnomo melanjutkan, langkah revitalisasi BUMN industri pertahanan itu mendukung bagaimana mengembangkan pasar, baik pasar domestik maupun pasar keluar negeri. "Kita dorong menggunakan prinsip Indonesia Incorporated. seperti penjualan beberapa produk kita yang keluar dari BUMN-BUMN kita," ujarnya.

Menurut dia, langkah-langkah itu perlu tambahan pijakan hukum yang kuat. Yakni, adanya UU Industri Pertahanan. "Bagaimana kita sekarang sedang memperjuangkan revitalisasi industri pertahanan, diatur dalam Undang-Undang," katanya.

Purnomo mencontohkan, program yang sudah matang yakni mengembangkan industri kendaraan taktis. "Yah kayak Hummer. Ini sudah dikerjakan oleh Pindad, dan kita harapkan dalam waktu beberapa bulan ini selesai," kata dia.

"Itu joint production kemudian itu nanti kita kembangkan untuk dipakai oleh pasukan-pasukan khusus kita, pasukan-pasukan brigadir tempur kita, saya kira itu."

Namun demikian, Purnomo mengungkapkan Indonesia masih berpeluang besar mendatangkan alutsista dari luar negeri, terutama dari Eropa. Menurut dia pemerintah melihat krisis di Eropa sebagai peluang mendapatkan alutsista yang dibutuhkan dengan harga miring. "Kemudian juga dinamika sekarang ini sebagai akibat keadaan di Eropa dan Amerika, di mana mereka sedang kena krisis, maka mereka sekarang mengurangi alutsistanya, di Eropa dan mereka menjual murah," kata dia.

"Sekarang kita dalam posisi bagaimana menyikapi ini.  Mana yang sesuai kebutuhan, mana yang tidak. Lalu dananya ada nggak." Baru atau bekaskah alutsista yang diincar itu? "Saya kira second yah," ujarnya.

Erick Imbau BUMN Beli Dolar AS Besar-besaran, Menko Perekonomian hingga Wamenkeu Bilang Gini 
Pemobil Fortuner arogan berinisial PWGA yang menggunakan pelat dinas TNI palsu (berbaju tahanan warna oranye) terancam 6 tahun penjara

Pengemudi Mobil Fortuner Arogan Palsukan Pelat TNI Terancam 6 Tahun Bui

Pengemudi mobil Fortuner yang arogan inisial PWGA, yang menggunakan pelat dinas TNI palsu terancam 6 tahun penjara. Diketahui, pengemudi Fortuner itu sempat cekcok dengan

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024