Puluhan Calon Jamaah Haji Telantar di Mataram

Kedatangan gelombang II jamaah haji di Arab Saudi
Sumber :
  • ANTARA/ Prasetyo Utomo

VIVAnews - Puncak ritual haji, wukuf di Padang Arafah tinggal menghitung hari. Namun, ada 86 calon jamaah haji yang nasibnya terkatung-katung. Hingga saat ini mereka masih berada di Hotel Triguna Ampenan, Mataram. Tak ada kepastian mereka tiba di Tanah Suci tepat waktu.

Mereka adalah calon jamaah haji non quota yang berasal dari Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat.

Ke-86 calon Haji itu tiba di Mataram pada Sabtu 29 Oktober 2011. Mereka hendak diberangkatkan oleh PT Al-Haromain Sumbawa Tour yang beralamat di Jalan Cendrawasih nomor 115 Kelurahan Brang Biji, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat.

Menurut ketua kelompok calon jamaah haji, Sampuang Sirat, rata-rata calon jamaah haji yang dijanjikan berangkat hari ini sudah membayar uang senilai Rp65 juta. Uang tersebut terdiri atas uang pendaftaran sebesar Rp53 juta, pembayaran dam Rp10 juta, dan uang belanja masing-masing jamaah Rp2 juta.

2.000 Hewan Ternak Dilakukan Vaksinasi Antisipasi Wabah PMK Secara Gratis

"Kami masih menunggu kabar terkini dari H Herman selaku pemilik perusahaan. Kalau sampai jam 14.00 wita nggak ada kabar, maka kami akan melapor ke Polda NTB," kata Sampuang kepada VIVAnews.com di Mataram Senin 31 Oktober 2011.

Meski sudah membayar sejumlah uang, namun seluruh calon jemaah haji ini tidak memperoleh surat resmi seperti paspor, visa dan tiket. Mereka hanya memperoleh kelengkapan haji seperti tas, tas kecil, dua baju batik, gelang, dan kartu tanda haji. Untuk kelengkapan tersebut, masing-masing calon jemaah haji dimintai dana Rp450 ribu.

Tidak hanya membayar sejumlah uang pendaftaran. Masing-masing calon jamaah haji tersebut juga harus mengeluarkan uang untuk biaya pesta. Bahkan ada calon jamaah haji yang terpaksa menghabiskan dana hingga Rp10 juta. "Setiap kami hendak berangkat kami mengadakan pesta. Sampai sembelih sapi yang menghabiskan dana hingga belasan juta rupiah,"ujar Saparuddin, salah satu calon jamaah haji asal Moyo Utara Sumbawa.

Menurut Saparuddin, perusahaan yang hendak memberangkatkan mereka tersebut sudah tiga kali berubah nama. Sebelumnya perusahaan tersebut bernama PT Wisata Hati, selanjutnya menjadi PT Aida Torindo Wisata dan sekarang menjadi PT Al-Haromain Sumbawa Tour. Meski begitu dia tetap yakin bisa berangkat haji sesuai janji-janji Herman selaku pemilik perusahaan.

Sebelumnya pihak perusahaan menjanjikan akan memberangkatkan calon jamaah haji pada Minggu pagi. Mereka dibagi dalam tiga kelompok yang masing-masing kelompok berjumlah 42 orang. Namun belakangan rencana pemberangkatan itu ditunda. "Mereka beralasan tidak ada penerbangan ke Jeddah pada hari Minggu,"ujar Saparuddin.

Selanjutnya mereka dijanjikan berangkat pada Senin pagi pada pukul 06.00 Wita. Namun hingga siang ini mereka masih berada di Hotel Triguna Ampenan.

Telantarnya calon jama'ah Haji non quota asal Sumbawa ini sudah dua kali terjadi. Tahun 2010 lalu, 86 jamaah calon haji ini sempat diberangkatkan ke Jakarta dan di tampung di Asrama Haji Cempaka putih selama tiga hari. Belakangan mereka harus pulang ke Sumbawa NTB karena gagal diberangkatkan.

Laporan: Edy Gustan | Mataram, umi

VIVA Militer: Pasukan milisi Republik Ossetia Selatan

Bukan Hanya Palestina, Ini 9 Negara yang Belum Diakui Keanggotannya oleh PBB

PBB memiliki anggota sekitar 193 negara. Namun, di luar jajaran negara-negara tersebut, terdapat setidaknya 9 negara yang belum mendapat pengakuan sebagai anggota PBB. 

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024