Polri Berhasil Identifikasi Penembak di Papua

Kerusuhan pacsa Kongres Rakyat Papua III
Sumber :
  • REUTERS/ Stringer

VIVAnews - Polri telah mengidentifikasi beberapa kelompok yang melakukan penembakan di Papua beberapa minggu belakangan. Menurut identifikasi itu, setiap kelompok diperkirakan beranggotakan 30 orang.

"Nah di antara kelompok ini, ada yang punya senjata api berjumlah 9 pucuk, ada yang megang 10 dan sebagainya. Jadi mereka masih mengumpulkan senjata api," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Anton Bachrul Alam di Markas Besar Kepolisian RI, Rabu 26 Oktober 2011.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

"Modus mereka tetap mencari senjata api. Mereka sudah didentifikasi selalu mengacau di sana."

Menurut Anton, modus yang sama terlihat dalam beberapa kali aksi kelompok-kelompok ini. Akhir-akhir ini, menurut Anton, beberapa kali kelompok orang tak dikenal itu melakukan penyerangan kepada petugas polisi. Mereka ditembak pada bagian kepala dan merampas senjata mereka.

"Misalnya dulu pernah ada penembakan anggota polisi di Bandara Mulia, dia ditembak di bagian kepala namun selamat dan dibawa ke Rumas Sakit Kramat Jati. Nah sekarang ini yang kedua adalah Kapolsek Dominggus Oktavianus yang meninggal," kata Anton.

Situasi keamanan Papua ditingkatkan menjadi siaga setelah terjadi serentetan penembakan oleh orang tidak dikenal. Polri sudah mengirim 1 batalyon Brimob ke Papua untuk mengendalikan keamanan di sana.

Delapan orang tewas dalam empat kali kejadian penembakan selama dua minggu belakangan. Selain itu, pembubaran paksa Kongres Rakyat Papua III juga memanaskan situasi. Pasalnya, enam mayat ditemukan setelah pembubaran paksa itu. (umi)

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024