USTADZ. H. AHMAD SHONHAJI

Ya Allah, Panggil Aku ke Rumah-Mu ?

Ustadz Ahamad Sonhaji
Sumber :
  • Ustadz

VIVAnews - Saat itu adalah bulan Muharram awal tahun baru Hijriayah jamaah haji baru saja pulang dari Tanah suci. Seorang pria bernama Rohim yang bekerja di Bandara Soekarno-Hatta sedang sibuk mengangkat koper-koper penumpang.

Pilgub Sumut 2024, Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran ke PDI Perjuangan

Koper bukan sembarang koper. Semua koper yang baru saja dibongkar dari pesawat Saudia Airlines itu memiliki kesamaan; berbentuk besar, berwarna biru tua dan bertuliskan nama pemilik, nomer kloter dan asal kota. Koper-koper tersebut adalah milik jemaah haji yang baru saja selesai menunaikan ibadah haji di Tanah Suci pada tahun itu.

Setiap kali mengangkat satu koper, Rohim selalu membaca basmalah dan shalawat kepada Rasulullah SAW. Sudah berpuluh koper yang ia angkat, hingga rasa itu muncul di dadanya. Pada kali selanjutnya, tatkala tangannya menggamit pegangan koper, ia sempat membaca doa kecil kepada Allah Sang Penguasa alam di dalam hatinya, “Ya Allah, kapan saya mengangkat koperku sendiri seperti ini...?!” Sebenarnya yang ia maksud adalah ia begitu berharap dapat berangkat haji ke Baitullah.

Lika Liku Kehidupan Soesalit Djojoadhiningrat, Pasca Ibunda RA Kartini Meninggal Dunia

Rupanya Allah mendengar jeritan hati Rohim. Hanya selang 4 bulan saja, Subhanallah, namanya keluar sebagai salah seorang dari 17 orang pegawai yang mendapatkan jatah naik haji tahun itu atas biaya kantor. Rohim pun amat bersyukur kepada Allah Ta’ala karenanya.

Namun kebahagiaan ini tidak serta-merta membuat Rohim puas hati. Ia tahu bahwa berita ini boleh jadi akan membuat Ima, Istrinya bersedih. Sebab hanya dia saja yang dapat berangkat naik haji, padahal mereka berdua selalu berdoa kepada Allah SWT agar dapat berangkat naik haji bersama-sama.

Video Honda HR-V Parkir di Jalan Sempit, Bikin Macet dan Sulit Dilewati

Maka tatkala menyampaikan berita ini pun, Rohim amat hati-hati dalam mengemasnya. “Semoga tidak ada bahasa yang terpeleset dan melukai hati”, itulah harapan Rohim.

 “Im.... Akang minta maaf ya sama kamu...” Rohim mencoba membuka percakapan dengan meminta maaf terlebih dahulu. “Emangnya ada apa, Kang?” sang Istri bertanya. “Akang ingin beritahukan sesuatu ke kamu, tapi kamu jangan marah ya... apalagi sedih...?” sambut Rohim.

Kalimat itu membuat Ima menjadi gelisah. Ia coba tenangkan hati untuk mendengar berita gak enak ini. Rohim pun kemudian menyambung kalimatnya dengan nada hati-hati, “Im... Akang hari ini mendapat kejutan. Akang terpilih menjadi salah satu karyawan yang akan diberangkatkan haji oleh kantor...” “Alhamdulillah....!!!” Ima berteriak kegirangan.

Ia langsung melompat ke arah Rohim suaminya dan memeluknya dengan erat. Dengan bersemangat Ima berkata, “ Kirain berita sedih...! Berita bagus kok dibilang sedih kang." Subhanallah bibir Ima berujar syukur. Ternyata mudah buat Allah untuk datang ke rumah “Labbaik Allahumma Labbaik ..." Tiada henti bibir suami istri ini berucap syukur dengan penuh keharuan.

Dikisahkan Oleh: Ustadz. H. Ahmad Shonhaji

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya