50 Ton Beras Dikirim ke Kantung Kelaparan NTT

Ekspor Beras Ke Korsel
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVAnews -- Kabar enam warganya tewas akibat kelaparan menjadi pukulan telak bagi pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur. Meski terus mengelak dan mengatakan informasi itu tak benar, pemerintah daerah akhirnya bertindak.

Bantuan beras sebanyak 50 ton dikirim ke Kecamatan  Amanuban Timur dan Amanuban Selatan untuk mengatasi krisis pangan. Bantuan tersebut diantar langsung oleh tim khusus bentukan pemerintah yang akan melakukan pendataan untuk memastikan jumlah warga terdampak.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten TTS, Martinus Tafui mengatakan, pemerintah setempat telah melakukan rapat kordinasi pada Kamis malam dan disepakati untuk segera mengambil langkah darurat guna mencegah jatuhnya korban tewas.

"Rapat dipimpin langsung Bupati TTS, Paul Mella,” kata Martinus, Jumat 14 Oktober 2011.

Dia membantah adanya laporan korban tewas akibat kelaparan. "Berdasarkan laporan yang diterima bahwa ada warga yang tewas di lokasi yang dilaporkan mengalami kelaparan, bukan karena kehabisan makanan melainkan akibat jatuh dari pohon lontar saat melakukan penyadapan," katanya. 

Martinus menambahkan, selain makanan, pemerintah  akan membantu mesin pompa air untuk membantu mengairi lahan pertanian warga yang mengalami kekeringan.

Sementara, juru bicara Gubernur NTT, Ursula Dando dalam keterangannya mengatakan, Gubernur NTT Frans Leburaya telah meminta Dinas Sosial untuk menerjunkan tim guna melakukan investigasi sekaligus melakukan konfirmasi dengan pihak terkait. "Tim sudah ke lokasi Jumat pagi. Mereka akan berada di TTS beberapa hari," kata Ursula.

Anggota DPRD Timor Tengah Selatan, Arifin Betty  yang dihubungi terpisah mengatakan, beberapa  desa mengalami krisis pangan serius  antara lain Desa Oekiu, Desa Nait, Desa Kiufatu, Kiubaa dan Desa Toineke. "Desa desa ini tersebar di Kecamata Kualin, Amanuban Selatan dan Kolbano. Silahkan kawan kawan wartawan melakukan penyisiran untuk melihat langsung fakta di lapangan," kata Arifin.

Enam warga Kabupaten TTS dilaporkan meninggal dunia dalam sebulan terakhir menyusul krisis pangan yang melanda daerah itu. Sementara ribuan warga lainnya dalam kondisi rawan pangan serius dan membutuhkan intervensi  dari pemerintah maupun lembaga kemanusiaan.

Sebagian warga terpaksa mengonsumsi biji asam untuk bertahan hidup. Sebagian lainnya dilaporkan mengkonsumsi umbi-umbian atau kacang hutan. "Banyak laki-laki yang terpaksa  meninggalkan keluarganya untuk menjadi buruh di Kupang dan baru kembali ke desanya setelah gajian," kata Arifin. (eh)

Laporan: Jemris Fointuna|Kupang

Rupiah Terperosok ke Rp 16.270 per Dolar AS
Kang Dedi Mulyadi dan Syifa

Viral Kisah Pengantin Perempuan di Purwakarta Diberi Mahar Emas Palsu oleh Oknum Polisi

Baru-baru ini viral kisah pengantin perempuan yang diberi mahar emas palsu oleh sang suami. Video tersebut pertama kali diunggah oleh pemilik akun TikTok @syfdwf dan suda

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024