- Veronica Liglesias
VIVAnews - Manajemen PT Bank Central Asia Tbk membantah gempa bumi terjadi di Bali sekitar pukul 10.16 WIB pagi ini telah membuat atap gedung salah satu kantornya di kawasan Sunset Road, Kuta, Bali roboh.
"Tidak betul," ujar Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja dalam pesan singkatnya kepada VIVAnews.com di Jakarta, Kamis, 13 Oktober 2011.
Dari laporan yang diperolehnya, memang gempa bumi berkekuatan 6,8 Skala Richter telah membuat satu kantor cabang pembantu (KCP) di dekat Sunset Road mengalami retak-retak ringan.
Namun, Jahja memastikan, retak-retak ringan yang terjadi di salah satu KCP tersebut tidak terjadi pada struktur bangunan utama.
Kendati demikian, Jahja mengatakan, pihaknya masih terus memonitor berapa kerusakan kantor-kantor BCA di Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara akibat gempa bumi tersebut. "Saya monitor, belum ada laporan kerusakan besar yang masuk," katanya.
Berdasarkan laporan sementara yang diterimanya, gempa bumi tersebut terasa di Nusa Tenggara, Bali, Surabaya, dan Malang. Namun, dirinya belum mengetahui berapa cabang BCA yang rusak ataupun nilai kerugian akibat gempa bumi tersebut. "Belum ada laporan kerugian yang masuk, berapa besarnya," tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang saksi mata, Veronica Liglesias mengatakan, tak lama setelah gempa terjadi, atap gedung BCA di Sunset Road roboh.
"Saat atap gedung itu roboh, posisi saya sedang di dalam mobil," kata Nona, sapaan Veronica. (art)