Polemik Perbatasan RI-Malaysia

Perjanjian Belanda-Inggris Jadi Rujukan

Peta Kalimantan
Sumber :

VIVAnews -- Isu perbatasan Indonesia dan Malaysia kembali mencuat. Kali ini soal perbatasan darat di Tanjung Datu dan Camar Bulan.

Menanggapi soal itu, Menkopolhukam, Djoko Suyanto langsung menggelar rapat dengan para menteri terkait. Salah satunya, Menteri Luar Negeri, Marty Matalegawa.

"Khusus mengenai perbatasan darat, sebenarnya dapat dikatakan tingkat kompleksitas tidak sekompleks batas laut," kata Marty, Senin 10 Oktober 2011.

Dia menjelaskan, tak ada pertentangan soal batas darat, baik dari sisi Indonesia maupun Malaysia. "Karena rujukan agreement adalah pada konvensi pemerintah kolonial Belanda dan Inggris Raya tahun 1891, 1915,dan 1928. Ketiga konvensi ini -- antara Belanda dan Inggris yang mengatur batas Indonesia dan Malaysia setelah merdeka," tambah Marty.

Perjanjian antara dua negara kolonial itu dituliskan dalam dokumen, tak ada yang mempertentangkannya. "Tugas kita, khususnya di Kalimantan adalah menegaskan demarkasinya. Titik-titiknya, pilar perbatasan itu," tambah Marty.

Perjanjian RI-Malaysia 1978, lanjut dia harus selalu dikelola dan dipastikan tingkat kepatuhannya. "Pada masalah yang diberitakan, kalau tak bijak bisa mengakibatkan polemik luas."

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto menegaskan tidak ada wilayah Indonesia yang dicaplok Malaysia di perbatasan Kalimantan Barat. Penegasan Djoko ini membantah isu bahwa dua wilayah RI, Camar Bulan dan Tanjung Datu di daerah itu diklaim Malaysia.

"Pegangan kami itu perjanjian perbatasan RI-Malaysia tahun 1978. Di situ sudah ditetapkan koordinatnya. Tidak berubah. Saya tidak tahu di mana dicaploknya," kata Djoko Suyanto di kantornya, Jakarta, Senin 10 Oktober 2011.

Djoko mengakui bahwa ada beberapa titik-titik penanda perbatasan RI-Malaysia yang sudah hilang terkena abrasi. Tetapi, kata Djoko, itu tidak menjadi masalah karena kedua negara berpatokan pada koordinat-koordinat berdasarkan perjanjian 1978 itu. "Pegangan kami sementara ini. Tidak ada pegangan lain," kata Djoko.

Adalah Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin yang menemukan fakta bahwa Malaysia mencaplok sebagian wilayah Indonesia di perbatasan Kalimantan Barat. Dia menjelaskan, Indonesia kehilangan 1.400 hektare tanah di Camar Bulan dan 80 ribu meter persegi di pantai Tanjung Datu.

"Untuk pantai mungkin kecil. Tapi, kalau kita hitung batas teritorial pantai 3 kilometer ke lepas pantai. Di sana ada sumber minyak dan gas," jelas Hasanuddin dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Minggu 9 Oktober 2011. (eh)

Pengusaha Syariah Ini Sebut Babe Cabita Anti Riba
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani dalam konferensi pers di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Minggu, 11 Februari 2024

Ketua TKN Prabowo-Gibran Hadir di Open House Megawati, PDIP Beri Penjelasan Begini

Ketua Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, Rosan Roeslani turut hadir dalam open house yang digelar Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri

img_title
VIVA.co.id
10 April 2024